Kepundan Sinila Itu Ternyata Tidak Jinak

Edisi: 01/09 / Tanggal : 1979-03-03 / Halaman : 58 / Rubrik : NAS / Penulis :


BANYAK penduduk yang merasakan adanya gempa pada dini hari yang dingin itu, 20 Pebruari. Tapi tak banyak yang segera tahu apa yang terjadi. Apalagi di dataran tinggi Dieng yang oleh penduduk sana dikenal dengan nanla Kejiwen, gempa kecil-kecilan sudah bukan hal aneh.

Mereka juga tahu, kalau Nagarunting dan Situmpuk -- dua lubang kepundan di kawah Sinila -- tidak pernah bikin gara-gara. "Lubang kepundan itu mati. Anak kecil pun sering lalu lalang di atasnya," kata Muhini, 45 tahun, yang selamat di Puskesmas Karangkobar.

Gempa yang pertama tadi -- menurut catatan pos ulkanologi di Karangtengah pukul 01.55 malam -- disusul gempa lebih keras. Pada saat inilah penduduk baru merasakan bau belerang. Dan lagi-lagi, bau seperti itu sudah biasa saja dicium. Dataran tinggi Dieng dengan bukit-bukit yang semuanya punya nama -- dan membingungkan, dihiasi 26 kawah yang sewaktu-waktu menyebarkan bau belerang seperti itu.

Musuh Tak Berwarna

Barulah ketika terdengar suara gemuruh -- menurut Muhini tanah mulai terang -- semua orang tersentak. Pandangan tertuju pada kawah Sinila ke lubang Nagarunting yang bertahun-tahun dianggap kawah paling jinak. Asap mengepul dari sini. Kabut yang tebal menyebabkan asap itu jadi samar-samar kelihatan. Penduduk mulai panik, dan saling bangun membangunkan keluarga. Ledakan menyusul, tambah keras dengan asap yang semakin menjulang dan bau semakin menyesakkan. Ledakan terakhir ini nampaknya dari mulut lubang Situmpuk.

Inilah ledakan yang bikin celaka, karena juga mengeluarkan aliran lahar.…

Keywords: DiengSinila
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?