Yang Vital Antara Jakarta-bandung
Edisi: 14/09 / Tanggal : 1979-06-02 / Halaman : 29 / Rubrik : ILS / Penulis :
SEORANG laki-laki tengah baya masuk. Sambil menyandarkan
tubuhnya ke meja yang mirip meja bar, dia cuma berkata "Biasa,
satu." Seorang pegawai yang jabatannya mirip bartender mahfum.
Diambilnya gelas, diramunya beberapa serbuk dan gelas yang dua
pertiga berisi cairan berwarna coklat pekat disodorkan ke
lakilaki tersebut. Sekali teguk habis, ke luar dompet dan
dibayarlah harga Rp 350.
; Masuk lagi langganan lain. Ia hanya berkata: "Nomor 23." Si
bartender, sekali lagi mengerjakan hal yang sama.
; Selalu ada saja orang masuk secara bergiliran. "Malahan kalau
malam hari lebih rame," ujar salah seorang bartender. Berkata
begitu ia menunjuk ke bangku-bangku panjang yang memenuhi tembok
ruangan penjual jamu Empek Cirebon di bilangan Jatinegara,
Jakarta.
; "Pasien" Empek Cirebon cukup banyak. Pria wanita dan anak-anak.
Di dinding, selain kalender, ada terpampang nama 43 macam jamu,
untuk diminum di situ atau dibawa pulang. Karena itu banyak pula
yang membawa botol atal tempat minum. Dari deretan rumah yang
tidak berpekarangan itu rumah Empek Cirebon paling keren.
Bertingkat dua, bertembok kukuh,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
NATAL DALAM GAMBAR
1991-12-28Berbagai gambar karikatur natal untuk peristiwa di eropa, myanmar, kremlin, palestina, dilli, yugoslavia, dan penyakit…
MENGAPA WANITA SIMPANAN
1990-04-21Emansipasi wanita mencatat banyak kemajuan ada sisi lain yang getir yaitu, kebebasan seks dan istri…
KETIKA TELEPON TIDAK BERDERING
1990-04-21Hubungan seks bebas para peragawati menurut okky asokawati berdasarkan cinta dan tanpa tuntutan. tempo mengadakan…