Soerjadi Mengapa Dihabisi ; Soerjadi Dan Pdi
Edisi: 21/23 / Tanggal : 1993-07-24 / Halaman : 21 / Rubrik : NAS / Penulis : AMG
MENURUT cerita ki dalang, Raja Mandura Prabu Baladewa selalu menyebut dirinya sebagai banteng ketaton (banteng yang terluka) bila marah melabrak lawan. Perumpamaan ini diambil, tentu ada hubungannya de-ngan sifat banteng. Binatang liar nan perkasa itu suka mengamuk bila terkena luka.
Lain banteng di cerita perwayangan, lain pula kisah banteng PDI. Sebab partai itu belum menjadi banteng binatang liar dan perkasa seperti di hutan dalam peta kekuatan sosial politik. Peringkatnya mungkin baru "kelas kambing", masih di bawah. Hingga, ia tak bisa sesumbar mengamuk bak banteng ketaton walau, misalnya, terluka.
Keadaan ini tampaknya juga dihayati Soerjadi, ketua umum partai itu. Tujuh tahun…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?