Siapa Menggembosi Soerjadi?
Edisi: 21/23 / Tanggal : 1993-07-24 / Halaman : 22 / Rubrik : NAS / Penulis : PTH
UMBUL-umbul kain merah, bersimbol kepala banteng hitam, berkibar meriah di sekitar asrama haji Pangkalan Mansyur, Medan. Ratusan jumlahnya. Denyut keramaian kian meruak Senin lalu oleh kedatangan ratusan perutusan. Mereka adalah peserta Kongres Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang bakal berlangsung 21-25 Juli pekan ini dan dibuka Presiden Soeharto.
Sekretaris PDI Sumatera Utara Buttu Hutapea, pelaksana lapangan untuk kongres itu, sibuk bukan main. Tapi ia tampak senang. "Inilah kongres partai politik yang pertama kalinya di Medan," katanya bersemangat. Ia seperti lupa bahwa biaya Kongres yang diperkirakan Rp 500 juta belum sepenuhnya masuk terkumpul.
Kongres IV PDI kali ini mengundang sekitar 800 peserta. Sebagian besar dari pemimpin tingkat kabupaten (303 cabang), jumlahnya 606 orang. Lantas, pengurus 27 provinsi, sebanyak 135 orang. Selebihnya adalah pengurus pusat, badan litbang, dan wakil Fraksi PDI di DPR dan MPR.
Kongres ini, seperti biasanya, mengagendakan pembicaraan sejumlah hal. Ada soal program, sikap politik partai, ada pula evaluasi kepengurusan. Di antara sederet acara itu, puncaknya adalah pencalonan ketua umum. Sanggupkah Soerjadi melaksanakan niatnya mempertahankan kursi ketua umum untuk lima tahun lagi?
Menjelang Kongres dibuka, hantaman buat Soerjadi semakin kencang. Ada yang menudingnya sebagai biang perpecahan partai, otoriter, sampai soal janji kampanye tentang "perubahan dan pembaruan" yang tak ditepatinya, dan lain-lain. Ada pula kelompok penentangnya yang mementaskan aksi demo di kantor pusat PDI, Jalan Diponegoro, Jakarta. Sampai, Soerjadi memboyong kegiatan kantor pusat PDI ke rumah dinasnya di kompleks pejabat tinggi Kuningan, Jakarta Selatan.
Yang juga menyulitkan Soerjadi, menjelang Kongres, ia dipojokkan oleh panggilan pengadilan di Jakarta Selatan. Ia diminta hadir sebagai saksi atas persidangan Ketua PDI Jakarta, Alex Asmasoebrata, yang menjadi tersangka kasus penculikan dua aktivis PDI yang menentang kepemimpinan Soerjadi. Ketua Umum PDI itu tak bisa datang Sabtu lalu karena terserang flu dan kepayahan mempersiapkan Kongres.
Dalam kondisi payah itu Soerjadi menghadapi sejumlah saingan yang memperebutkan kursi ketua umum. Ada Aberson Marle Sihaloho, Budi Hardjono, dan Soetardjo Soerjogoeritno. Ketiganya dikenal sebagai anggota Fraksi PDI di DPR yang kritis dan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?