Merdeka Saja Sudah Puas

Edisi: 25/09 / Tanggal : 1979-08-18 / Halaman : 29 / Rubrik : SD / Penulis :


ORANG-ORANG yang bekerja sama dengan Belanda, justru memegang
posisi-posisi penting di pemerintahan sekarang. Kalau saya sebut
nama-namanya, saudara pasti terkejut," kata Profesor Sunario SH,
salah seorang perintis kemerdekaan RI. Ia sendiri berhasil
terhindar dari penyelewengan serupa itu. "Saya tidak tahu kenapa
saya bisa bertahan, yang lain tidak," ujarnya lebih lanjut.

; Untuk membiayai hidupnya di zaman Belanda Sunario praktek
sebagai advokat. Tapi karena ia banyak bergelimang politik,
prakteknya sering terhalang. Ia dikejar-kejar intel Belanda.
Belum lagi saingan dari pengacara Cina dan Belanda sendiri.
"Kita sangat melarat. Selama 14 tahun jadi advokat itu saya
tahan-tahan," katanya mengenangkan.

; Meskipun belum pernah masuk penjara, Sunario sempat ditahan
untuk diajukan ke pengadilan. Ini terjadi di Makasar, ketika ia
dituduh menghasut orang dalam rapat umum. Tapi berkat
kelihaiannya di bidang hukum, ia berhasil lolos. Untuk
menyambung hidupnya kemudian anak Madiun yang lahir bulan
Agustus 1902 ini, jadi penasehat hukum kantor pegadaian dengan
honor 25 gulden setiap bulan. Ia juga sempat jadi pemimpin
redaksi majalah "Sedyotomo. "

; Nggak Usah

; Akibat tidak sudi kerja dengan Belanda, keuangan meester lulusan
Belanda (1925) ini, memang selalu terancam. Ia pernah bergegas
dari Salatiga ke Bandung hanya untuk menjual arloji yang
kemudian laku 15 gulden. Anaknya yang keempat lahir di tangan
bidan yang sampai sekarang belum sempat dibayarnya. Ia pernah
terlambat bayar sewa pondokan -- waktu masih bujang -- lantas
angkat kaki, karena gengsi. Maklum pemilik pondokan itu orang
Belanda. Karena miskin pula seorang anaknya sempat membiasakan
tidur di dalam kopor kulit.

; Berbeda dengan advokat seperti Mr. Iskaq atau Mr. Maramis,
Sunario sama melaratnya seperti Mr. Sartono dan Mr. Singgih.
Pada masa itu rupanya sarjana pribumi, baik insinyur maupun SH
tidak begitu laku. Yang mendingan nasibnya adalah dokter. Orang
bisa memeriksa ke kantor pegadaian bagaimana nasib tokoh ini di
masa yang lalu. "Di situ saudara tahu berapa banyak barang saya
yang tak bisa saya tebus," ujarnya kepada Slamet Djabarudi dari
TEMPO.

; Uang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
DIA DI BELAKANG PENONTON
1983-02-05

Walaupun bisa nonton gratis, penghasilan rata-rata kecil, juga terancam bahaya radiasi.

D
DI TUBUHMU KULIHAT TATO
1983-02-12

Dengan adanya isu bahwa orang bertato akan diculik jumlah permintaan untuk ditato menjadi turun, bahkan…

D
DI TUBUHMU KULIHAT TATO
1983-02-12

Dengan adanya isu orang yang bertato akan dibunuh, jumlah permintaan untuk ditato menjadi turun bahkan…