Di Wajahmu, Terlihat Plastik; Di Wajahny, Terlihat Plastik

Edisi: 31/09 / Tanggal : 1979-09-29 / Halaman : 36 / Rubrik : ILS / Penulis :

 

DI sebuah salon kecantikan di Jakarta. Seorang wanita--berkulit bersih, berhidung mancung--merebahkan dirinya pada sebuah dipan. Wajahnya siap untuk dirawat. Seorang gadis yang bekerja pada salon tersebut membebatkan kain putih di sekeliling kepala, bagian dada sedikit dibuka dan dilapisi oleh kain putih pula. Tetapi sebelum gadis tersebut memulai pekerjaannya, dia bertanya dulu: "Ibu, apakah bagian hidung boleh kami massage?." Dan dijawab cepat "Oh, boleh. Ini asli kok.'

Tanya jawab demikian di beberapa salon di Jakarta adalah lumrah. Wanita yang mempunyai hidung mancung, atau dagu bak lebah bergantung, atau mata lebar tanpa pertolongan make-up, pipi yang tetap kencang tidak sesuai dengan usia, diduga telah berurusan dengan para dokter bedah plastik. Merubah wajah lewat bedah kosmetis, kini sedang musim di beberapa kota besar di Indonesia.

Biasanya bermula hanya pada beberapa nyonya dari kalangan tertentu. Dua tiga orang nyonya pergi ke Tokyo atau Taiwan atau Singapura, kembali dengan muka yang dirasa semakin cantik dan semakin muda. Perubahan fisik ini kemudian menulari nyonya-nyonya lain. Yang mampu pergi ke luar negeri. Yang percaya kepada dokter lokal, merubah dirinya di sini saja. Beberapa di antaranya bahkan cukup dioperasi "dokter" bedah plastik asing yang diam-diam tanpa izin, membuka praktek di beberapa hotel besar.

Hidung Melayu

Nyonya Titi Poerwosoenoe mengakui, bahwa memang semakin banyak wanita Indonesia merubah bagian tubuh atau raut muka agar memuaskan pemiliknya. Titiek adalah Ketua Umum Ahli Kecantikan Wijayakusuma yang mempunyai cabang…

Keywords: Bedah Plastik, Titi Poerwosoenoe, Ahli Kecantikan Wijayakusuma, Dr. Affandi, Yoan Carmen, 

---

Foto Terkait