"revolusi Tangsi", Terulang Lagi

Edisi: 37/09 / Tanggal : 1979-11-10 / Halaman : 10 / Rubrik : LN / Penulis :


Misteri kematiannya belum ikut terkubur pekan lalu. Konstitusi 1972 sudah menjadi sumber kekuatan pemerintahannya, tapi juga membangkit keresahan bangsanya. Selama ini tiga kekuatan bertarung satu sama lain. Kini angkatan darat Korea Selatan incnentukan untuk mengadakan perubahan.

 

RAKYAT Korea Selatan diperintahkan untuk mengheningkan cipta selama 1 menit. Sabtu pagi itu dimulai upacara pemak .lnn m jenazah Presiden Park Chung-hee di Capitol Plaza, Seoul. Suasana haru tampak mencekam mereka yang hadir. Dengan disaksikan 2.400 tokoh terkemuka, termasuk 41 wakil dari berbagai negara, Park dimakamkan di sebuah makam isterinya yang terbunuh 5 tahun lalu. Agak menonjol hadir di situ Menlu Cyrus Vance dan Chip Carter, putera Presiden Carter dari Amerika Serikat serta Imelda Marcos dari Filipina.

Park, yang lahir dari keluarga petani miskin pada 14 Nopember 1917 di Desa Sangmori, Propinsi Kyongsang Utara, telah memimpin Korea Selatan sejak tahun 1961 Upacara tadi tidak sekaligus mengubur misteri kematiannya. Apalagi pengumuman yang dikeluarkan penguasa keadaan darurat tentang peristiwa pembunuhan Park masih diragukan kebenarannya. Terutama setelah berlangsungnya interogasi terhadap Kim Jackyu, 53 tahun, Direktur KCIA (Pusat Intelijen Korea Selatan) yang dituduh membunuh Presiden Park.

Cerita pertama, berdasarkan pengumuman resmi, menyebutkan bahwa Park tertembak secara tidak sengaja ketika sedang makan malam di ruang makan KCIA yang masih termasuk wilayah Blue House (istana kepresidenan). Kemudian pihak resmi mengungkapkan bahwa Park memang telah ditembak dengan rencana pembunuhan sebelumnya. Jumat malam itu, 26 Oktober, Park diundang makan malam oleh Kim Jaekyu. Bersamanya hadir juga Cha Chichoi, Kepala Sekuriti Kepresidenan dan Kim Kae-won, sekretaris Presiden. Park waktu itu duduk berhadapan dengan Kim Jae-kyu dan Kim Kae-won, sedang Cha Chi-choi duduk di kepala meja sebelah kanan Park.

Acara makan malam itu dimulai pada jam 18.20 waktu setempat. Beberapa menit kemudian terjadi pertengkaran mulut antara Kim Jae-kyu dan Cha Chi-choi. Sekitar jam 18.50 Kim Jae-kyu keluar dari ruangan makan. Menurut Mayjen Chon Du-hwan, jurubicara penguasa keadaan darurat, saat itulah Kim memutuskan akan membunuh Park dan Cha Chi-choi. Di luar ruang makan dia memberitahukan keputusannya kepada asistennya Park Hung-ju dan Kepala Seksi Protokol KCIA, Park Sun-ho. Kim menyuruh mereka supaya siap melaksanakan rencana pembunuhan. "Saya akan menghabiskan mereka malam ini. Kalau kalian mendengar letusan di dalam, habiskan segera pengawal presiden di luar, kata Kim…

Keywords: Park Chung-heeDirektur KCIAKim Jae-KyuPresiden Korea SelatanPembunuhan Presiden Korea Selatan
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14

Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…

C
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14

Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…

M
Mandela dan Timnya
1994-05-14

Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…