Menegakkan Harga Diri Lewat Teater
Edisi: 21/23 / Tanggal : 1993-07-24 / Halaman : 99 / Rubrik : TER / Penulis : DAG
AKU menulis Bran Nue Dae untuk mengurangi rasa sakit," kata Jimmy Chi, seorang Aborigin berdarah Cina-Melayu.
Bran Nue Dae, atau hari depan yang baru, mungkin bisa disebut sebagai sebuah drama pembebasan. Pembebasan dari rasa sakit, dari prasangka, dari ketakutan, dari sejarah yang gelap. Persisnya, sejarah kaum Aborigin, kaum yang di tanah airnya sendiri, Australia, terdesak ke pinggir oleh peradaban Eropa yang masuk lewat serombongan orang terhukum pada abad ke-18. Dan pembebasan itu berjalan dengan cara damai karena disuguhkan dalam sebuah drama musikal yang kocak.
Naskah itu bermula di tahun 1968, ketika Jimmy, penulis naskah ini, gagal pada tahun kedua kuliah tekniknya di Universitas Australia Barat, dan mengalami depresi berat. Dia merasakan kekecewaan, terutama dari masyarakat Aborigin pada umumnya yang menggantungkan harapan padanya.
Pukulan batin ini begitu mencekamnya sehingga dia didiagnosa sebagai penderita skizofrenia. Dia lalu dirawat dalam sebuah rumah sakit jiwa. Di situlah ide menulis…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Logika Kartun sebagai Jembatan Komunikasi
1994-04-16Mungkin teater kami merasa masalah dalam naskah jack hibberd ini asing bagi penonton indonesia, ditempuhlah…
Peluit dalam Gelap
1994-04-16Penulis ionesco meninggal dua pekan lalu. orang yang anti kesewenang-wenangan kekuasaan, semangat yang menjiwai drama-dramanya.
Sebuah Hamlet yang Sederhana
1994-02-05Untuk ketiga kalinya bengkel teater rendra menyuguhkan hamlet, yang menggelinding dengan para pemain yang pas-pasan,…