Brother Cerullo: Mari Kita ...

Edisi: 37/09 / Tanggal : 1979-11-10 / Halaman : 42 / Rubrik : KL / Penulis : SUMARTANA, TH


 

KAWAN kita ini, menurut poster yang ia sebarkan, dengan gelar lengkap bernama Doktor Morris Cerullo. Entah ilmu apa yang dipelajarinya, entah pula asal-usulnya. Suatu kali ia muncul di koran-koran Jakarta, membayar iklan seluas kira-kira 450 sentimeter persegi selama berhari-hari.

Rupa yang tercantum dalam iklan adalah rupa yang memang pantas untuk diiklankan. Yakni wajah yang dikaruniai Tuhan cocok untuk film-film kepahlawanan. Bersama rombongan besarnya ia menginap di Hilton, hotel bagi yang berpunya di Jakarta.

STADION UTAMA SENAYAN

Ketika itu 18 Oktober 1979. Begitulah, mungkin tertarik oleh iklan besar serta atraksi besar yang dijanjikannya orangpun berbondong-bondong mengunjungi stadion utama Senayan. Sekira pukul 6 sore langit mendung, namun pengunjung lapangan bola itu semakin banyak mengalir.

Mereka datang dari segala tempat, bahkan kata orang bukan hanya dari kota-kota di Jawa Barat akan tetapi juga dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kaya-miskin, tua-muda, laki-perempuan, semuanya membentuk satu kerumunan orang bernama: massa.

Yang miskin lupa miskinnya, yang sempat kaya boleh tetap mengingat hartanya, yang sakit boleh mengharap sembuh, yang sedih boleh bergembira, dan yang kepengin tahu boleh terus bertanya-tanya. Nampak semua berbahagia sore itu, sambil berdebar menanti apa yang bakal disuguhkan oleh brother Cerullo beserta rombongannya.

Seorang polisi bersenjata lengkap berdiri di depan pintu tenang-tenang mengawasi kerumunan orang…

Keywords: TH SumartanaDoktor Morris CerulloBrother Cerullo
Rp. 15.000

Foto Terkait


Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…