Revolusi Yang Mana, Imam ?

Edisi: 38/09 / Tanggal : 1979-11-17 / Halaman : 12 / Rubrik : LN / Penulis :


Gaya Syah dengan industrialisasi kardus" jelas ditinggalkan. Dan kaum tani diperhatikan. Tapi kaum bazaari yang berjasa ingin ekonomi liberal, kekuatan kapitalis domestik.

"Syab pergi, Iran akan jadi Iran yang baik ". -- Ayatollah Khomeini.

TAPI Syah bukanlah hanya kotoran di kulit Iran. Ia terhapus, namun Iran tidak serta merta jadi "Iran yang baik".

Omoi Bani N., 40 tahun, adalah ibu dari 8 anak. Enam di antaranya masih jadi tanggungannya. Suaminya lumpuh akibat kecelakaan kerja. Ia tinggal di sebuah daerah miskin yang rendah di bagian selatan Teheran. Tiap hari ia bangun jam 5 pagi dan tidur tengah malam, mencari pekerjaan. Biasanya itu mendapatkannya sewaktu-waktu, bila salah satu kenalannya berhalangan dan bisa ia gantikan.

Dalam 6 bulan, ia beroleh 30.000 riyal. Salah seorang anak gadisnya jadi pelacur. Anak inilah yang mengiriminya uang penambah bekal hidup. "Saya tak takut lagi kini," katanya dengan airmata. Ketika ditanya tentang revolusi yang dipimpin Khomeini, ia menjawab "Revolusi yang mana?"

Wartawan Ahmad Faroughy, yang menuliskan cerita itu dalam bulanan Perancis Le onl Diplomatique (Juni 1979), nampaknya juga seorang yang kecewa terhad:Ip hasil revolusi Khomeini. Tapi adilkah untuk kecewa? Sang ayatollah sendiri membela revolusinya dalam wawancaranya dengan wartawan wanita Oriana Fallaci September yang silam, dengan menyebutkan bahwa revolusi barulah berumur 6 bulan -- ibarat bayi yang belum bisa berbuat banyak.

Memang berlebihan menuntut mukjizat biarpun dari sebuah revolusi yang memakai nama agama dan menyebut Allahu Akbar. Tapi toh di Iran kini orang menunggu arah yang lebih teratur dari Khomeini di bidang perekonomian. Dengan perginya Bazargan dari pemerintahan, makin jelas bahwa gerak Iran sangat tergantung pada ucapan ulama besar yang kini menerima panggilan "Imam" itu -- suatu gelar luarbiasa dalam sejarah Islam Syi'ah.

AKAN dibawa kemanakah ekonomi Iran? Pertanyaan itu sangat penting bagi para pemegang pimpinan revolusi sendiri. Nampaknya jelas bahwa cara pembangunan gaya Syah akan ditinggalkan. Di masa Syah industrialisasi dijalankan, tapi yang terjadi sebenarnya struktur industrialisasi "kardus".

Lambangnya adalah pabrik mobil General Motors (45% sahamnya dimiliki perusahaan Amerika itu), yang merakit mobil Cadillac ber-AC. Praktis semua unsurnya didatangkan dari luar negeri. Pasaran untuk industri serba perakitan semacam ini terbatas, dan dalam banyak hal dibikin-bikin.

Kalangan yang kini berkuasa menghendaki lain. Sekitar paling sedikit 25% industri Iran dianggap tidak sehat, karena dasarnya bukan kebutuhan yang kokoh, dan akan…

Keywords: IranAyatollah KhomeiniOmoi Bani NOriana FallaciIbrahim YazdiMehdi BazarganAyatollah Syariat MadariPRRMPIRSaddeq GhotbzadehAyatollah BeheshtiZbigniew BrzezinskiSyahpur Bakhtiar
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14

Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…

C
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14

Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…

M
Mandela dan Timnya
1994-05-14

Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…