Bukan Manusia
Edisi: 40/09 / Tanggal : 1979-12-01 / Halaman : 07 / Rubrik : CTP / Penulis : MOHAMAD, GUNAWAN
17 APRIL 1979, kota Phnom-Penh jatuh. Pasukan berbaju hitam berkalung sarung yang kumuh masuk. Itulah awal masa yang kemudian tercatat dengan bulu roma berdiri: hampir tumpasnya bangsa Kamboja, di ujung abad ke-20 yang beradab.
Sebelum di sepanjang sungai Mekong ratusan kepala manusia disatai, dari kota Phnom-Penh hampir seluruh penghuni digirin ke udik.
Lalu Phnom-Penh pun jadi kota hantu. Atau hampir. Di sebuah jalan yang dulu elegan terletak kedutaan Prancis, di tanah lapang lebih 100 meter tiap sisinya dan berisi tiga buah gedung bertingkat dua. Di situ sisa-sisa dari masa "lama" Kamboja mencoba bertahan, sembunyi, entah untuk beberapa hari.
Tak ada kesaksian yang lebih mencengkam dari Cambodge annee zero yang ditulis pendeta Francois Ponchaud. Ia bercerita bagaimana ke dalam gedung…
Keywords: Goenawan Mohamad, Kamboja, Khmer Merah, Francois Ponchaud, Jean Dyrac, Pangeran Sirik Matak, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Xu
1994-05-14Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…
Zlata
1994-04-16Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…
Zhirinovsky
1994-02-05Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…