Banjir, Merendam Siapa Saja

Edisi: 49/08 / Tanggal : 1979-02-03 / Halaman : 27 / Rubrik : SD / Penulis :


 

AKHIR 1978, penduduk Jakarta mengeluarkan simpanan payung. Ada juga yang hanya mampu menyiapkan plastik. Tetapi hujan rupanya tak begitu deras. Orangpun memandang ke langit, sambil bertanya, mengapa langit sulit ditebak. Ramalan cuaca di TVRI juga sering dikibulin. Akhir tahun menurut pelajaran di bangku SMP maupun di SMA, seharusnya musim hujan.

Tak terduga pada 18 Januari lalu, jatuh Kamis Pon, tengah malam hujan ngamuk menghantam ibukota. Duilah lebatnya. Tidak hanya rakyat jelata yang kena bocor. Sampai-sampai rumah bintang film Nani Wijaya yang ada di bilangan elit jalan Dr. Semeru (Grogol) dikejar air. "Ihh, tidak tangung-tanggung, sampai dada," kata Nani kepada Karni Ilyas dari TEMPO.

"Saya terpaksa mengungsi ke rumah mertua," kata Nani lebih lanjut menuturkan nasibnya. Ini adalah kejadian pertama kali melanda rumahnya. Pada hari Jum'at sejak pagi hari air sudah meluap sebatas mata kaki. "Naiknya cepat," kata Nani yang barusan menggondol piala pemeran pembantu terbaik di FFI Ujung Pandang. Tak ayal lagi Nani cepat melarikan ke 5 puteranya ke rumah mertuanya di Rawamangun. Maklumlah kelimanya masih kecil-kecil. yang paling tua baru berusia 9 tahun.

Roda-roda Gila

Nani, isteri pengarang Misbach Jusa Biran, hari itu terus ke tempat shooting film Roda-roda Gila Sore hari ia…

Keywords: Banjir JakartaNani WijayaAde Bambang IrawanSayuti MelikSugiharto
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
DIA DI BELAKANG PENONTON
1983-02-05

Walaupun bisa nonton gratis, penghasilan rata-rata kecil, juga terancam bahaya radiasi.

D
DI TUBUHMU KULIHAT TATO
1983-02-12

Dengan adanya isu bahwa orang bertato akan diculik jumlah permintaan untuk ditato menjadi turun, bahkan…

D
DI TUBUHMU KULIHAT TATO
1983-02-12

Dengan adanya isu orang yang bertato akan dibunuh, jumlah permintaan untuk ditato menjadi turun bahkan…