Menunggu Ijin Kopkamtib

Edisi: 03/09 / Tanggal : 1979-03-17 / Halaman : 09 / Rubrik : NAS / Penulis :


SEORANG sarjana Barat menulis tentang Tiongkok di tahun 1931
dan tentu saja tentang nasib petani di sana. Anda ingin tahu
bagaimana ia melukiskannya? Posisi penduduk pedesaan itu, kata
sang sarjana, "seperti posisi seorang yang berdiri terus-menerus
dalam air sampai ke lehernya, hingga satu gelombang kecil saja
sudah cukup menenggelamkannya."

; Mungkin itulah sebabnya Asia ditandai oleh penduduk pedesaan
miskin yang sering dibilang "lamban". Barangkali mereka "lamban"
karena kurang gii, tetapi barangkali juga mereka "lamban"
karena mereka tak bisa terburuhuru. Setiap gerak diperhitungkan
adakah akan menimbulkan risiko. Setiap riiko bisa berarti
bencana. Yang pokok, bagi mereka, selamat dulu.

; Tak mengherankan bila seorang Belanda, Van der Kolff, jadi
tertarik bagaimana buruh…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?