Ada Monumen Diganti Botol

Edisi: 03/09 / Tanggal : 1979-03-17 / Halaman : 16 / Rubrik : SR / Penulis :


GAYA lukisan yang disebut realis mungkin yang paling tidak
menimbulkan tanda tanya dibanding gaya-gaya lainnya. Yang
disuguhkan realisme memang bentuk-bentuk seperti di sekeliling
kita, yah, yang biasa. Boleh dikatakan di Indonesia gaya ini tak
pernah mati. Tapi juga tak pernah mengundang perhatian --
mungkin karena hanya dianggap sebagai awal pelajaran melukis. Di
sekolah seni rupa memang ada pelajaran menggambar bentuk dan
menggambar potret -- dan jelas itu menggambar sesuai dengan yang
dilihat mata. ItuIah sebabnya lukisan realistis bisa dicari
sewaktu-waktu, kodian jumlahnya.

; Sudjojono, Basuki Abdullah, Trubus, Sudarso, Gambir Anom, adalah
pelukis-pelukis yang pernah dengan sungguh-sungguh menghasilkan
lukisan-lukisan realis. Juga para pelukis LEIRA, dulu. Tetapi
sepuluhan tahun terakhir ini memang tampak tak ada pelukis yang
mencoba dengan sungguh hati menggeluti realisme. Bahkan gaya
tersebut banyak dianggap kuno -- "hanya membutuhkan
ketrampilan," "tidak ada seninya," kata orang.

; Lebih-lebih lagi dalam Pameran Seni Rupa Baru, 1975 -- satu
kelompok seni rupawan yang mencoba mendobrak "kemacetan
kreativitas" -- terlihat usaha "menyingkirkan" realisme dengan
menyuguhkan benda-benda sungguhan sebagai karya seni. Bahkan
dalam diskusinya, salah seorang peserta berpendapat lebih baik
memamerkan gerobak betulan daripada disuruh menggambar…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16

Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…

Y
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16

Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…

P
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05

Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…