Eka Dasa Rudra, Semoga Bumi Ini ...
Edisi: 06/09 / Tanggal : 1979-04-07 / Halaman : 39 / Rubrik : ILS / Penulis :
RABU siang 28 Maret, Gunung Agung tampak megah dan angker. Tapi
tenang. Puncaknya tersaput awan sedikit dan matahari dengan
bebas memantulkan cahayanya. Ratusan ribu orang yang berada di
Pura Besakih, tidak merasa sengatan yang tajam dari sinar
matahari. Karena mereka begitu khusuk. Angin gunung juga bertiup
sepoi membawa suasana yang tenang dan khidmad.
; Di depan pura ada sebuah lapangan sekitar 400 meter. Tanah
selebar itu penuh berbagai sesajen, jajan cacalan dengan warna
warni yang seronok dipandang mata. Merajai semua sesajen, tegak
berdiri 11 sanggar agung, 5 buah terpencar di delapan penjuru
angin dan yang 3 buah lagi tegak berdiri di tengah-tegah
lapangan.
; Menambah semarak pemandangan layung-payung kebesaran dan
umbul-umbul dari kain berwarna. Sesuai dengan ajaran Agama
Hindu, kain warna merah ada di sebelah selatan, putih di timur,
hitam di utara dan kuning di barat. Mancawarna berada di tengah.
; Sebanyak 33 orang sulinggih (pendeta) yang mewakili Trisadaka
(yaitu Syiwa, Brahma dan Bujangga) bersembahan dengan khusuk.
Mantera-manrera diucapkan, diselingi gending Bali dengan irama
naik turun, lirih dan terkadang meletup-letup. Di tengah
suasana itu sesekali terdengar cicit burung-bunrung sriti yang
mencoba mencuri semen.
; Pemalik Sumpah
; Menjelang jam 12.00 tengah hari, dari jauh terdengar gamelan
melagukan gending Tari Rejang. Presiden Soeharto dan rombongan
tiba. Mengenakan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
NATAL DALAM GAMBAR
1991-12-28Berbagai gambar karikatur natal untuk peristiwa di eropa, myanmar, kremlin, palestina, dilli, yugoslavia, dan penyakit…
MENGAPA WANITA SIMPANAN
1990-04-21Emansipasi wanita mencatat banyak kemajuan ada sisi lain yang getir yaitu, kebebasan seks dan istri…
KETIKA TELEPON TIDAK BERDERING
1990-04-21Hubungan seks bebas para peragawati menurut okky asokawati berdasarkan cinta dan tanpa tuntutan. tempo mengadakan…