Petani Tidak Dirugikan ?

Edisi: 21/09 / Tanggal : 1979-07-21 / Halaman : 48 / Rubrik : EB / Penulis :


INSTRUKSI Menteri Perdagangan dan Koperasi Radius Prawiro, 5
Juli lalu yang menghentikan sementara waktu Surat Persetujuan
Ekspor Kopi (SPEK) ternyata menimbulkan reaksi yang tidak
sebentar. Para eksportir kopi mau pun petani sama-sama mengeluh.
Pasaran kopi pun lesu dan sepi. Di Padang harga melorot dengan
cepat dari tadinya (5 Juli) Rp 1800 turun menjadi Rp 1400 per kg
pekan lalu. Di Lampung kopi asalan anjlok dari Rp 1700 menjadi
Rp 1300. Sedang para tengkulak membelinya dari petani hanya Rp
1100 per kg. Di Takengon, Aceh Tengah yang dikenal sebagai
produsen utama kopi di Sumatera Utara dan Aceh harganya pun
jatuh.

; Sebelum instruksi 5 Juli keluar, kopi asalan jenis Arabika
mantap bertahan Rp 2200 sekilo. Tapi sesudah 5 hari jenis
Arabika ini jatuh menjadi Rp 1800 per kg. Diperkirakan harga ini
akan terus merosot karena para pedagang banyak yang tidak
menampakkan batang hidungnya. Bahkan di Padang tak kurang 1000
buruh sortasi di gudang-gudang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…