Sebabnya Terdiam
Edisi: 42/09 / Tanggal : 1979-12-15 / Halaman : 09 / Rubrik : NAS / Penulis :
SETELAH krisis penyanderaan staf Kedubes Amerika Serikat di Teheran sebulan lebih berlalu, setelah banyak jalan dicoba dan tidak berhasil, maka pers Barat pun menoleh ke arah baru: para pemimpin keagamaan Islam dunia.
Kolumnis terkenal Amerika James Reston menulis di The New York Times awal bulan ini: "Agak aneh bahwa Carter, seorang yang begitu saleh, belum memobilisasikan para pemimpin rohani dunia untuk menghimbau Khomeini atas nama Islam dan Qur'an." "Khomeini tak menanggapi politik kekuasaan, tapi mungkin akan menanggapi seruan keagamaan. Paling tidak, hal ini pantas dicoba," tulis Reston.
Tidak Setuju
Pendapat koran Inggris The Guardian 9 Desember lalu senada. Menurut koran ini, mungkin campur tangan yang efektif adalah dari dunia Islam yang sebagian besar melihat perbuatan Khomeini dengan diam. Dengan berdiam diri, tulis Guardian bisa diartikan mereka menyetujui tindakan Khomeini. "Tiap bab dalam Qur'an selalu dimulai dengan Bismillahir Rahmanir Rahim (Dengan nama Tuhan yang Pengasih dan Penyayang). Apakah ini terjemahan yang salah? Apakah Al Rahman dan Al Rahim punya arti lain dalam…
Keywords: Amerika Serikat, Ulama Islam, James Reston, Presiden Jimmy Carter, Buya Hamka, Prof. M. Rasjidi, Saifuddin Zuhri, Amin Iskandar, M. Natsir, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?