Sesudah 20-an Tahun Teater Indonesia

Edisi: 22/23 / Tanggal : 1993-07-31 / Halaman : 95 / Rubrik : TER / Penulis : LSC


KEJUTAN teater Indonesia tidak datang setiap tahun. Peristiwa teater yang menggegerkan tahun 1968, ketika Rendra mementaskan Bip-Bop dan Rambate Raterata, tidak bisa terulang setiap saat. Munculnya Bengkel Teater Rendra yang gemuruh, Teater Populer Teguh Karya yang artistik, Teater Kecil Arifin C. Noer yang menggali elemen teater rakyat, dan Teater Mandiri Putu Wijaya yang orisinil lahir di dalam kurun waktu ketika teater Indonesia masih mencari bentuk. Pertanyaannya kini, apa yang terjadi setelah 20-an tahun ini.

Pertemuan Teater Indonesia di Solo pekan lalu mencoba menjawabnya. Inilah acara yang menurut Salim Said, ketua umum pertemuan, terbesar di antara pertemuan teater Indonesia yang pernah diadakan. Lihat saja, ada 13 peserta kelompok teater, sekitar 700 peserta, dan biaya sekitar Rp 200 juta. Tampil dalam pertemuan ini para pembicara yang dianggap sebagai pengamat teater yang mewakili. Misalnya Ikranagara, Bakdi Soemanto, dan Kasih Ahmad. Tapi dalam pementasan-pementasan, sayang, tak ditampilkan grup-grup besar macam…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

L
Logika Kartun sebagai Jembatan Komunikasi
1994-04-16

Mungkin teater kami merasa masalah dalam naskah jack hibberd ini asing bagi penonton indonesia, ditempuhlah…

P
Peluit dalam Gelap
1994-04-16

Penulis ionesco meninggal dua pekan lalu. orang yang anti kesewenang-wenangan kekuasaan, semangat yang menjiwai drama-dramanya.

S
Sebuah Hamlet yang Sederhana
1994-02-05

Untuk ketiga kalinya bengkel teater rendra menyuguhkan hamlet, yang menggelinding dengan para pemain yang pas-pasan,…