Pengawetan Cokek

Edisi: 06/01 / Tanggal : 1971-04-10 / Halaman : 35 / Rubrik : HB / Penulis :

TABUHAN gambang kromong sedikit sumbang. Meskipun begitu tetap
gegap-gempita mengiringi si pandjak sang pesinden. Dua perempuan
turun kegelanggang, berlenggang lenggok di halaman rumah jang
sedang berkabung. Itulah wajang tjokek, penari tetap jang
biasanja memantjing para tetamu turun kegelanggang untuk
ngibing. Hanja Tuhan jang tahu mengapa mereka disebut tjokek.
Ditengah matahari jang sedang naik, keringat mengatjaukan bedak
kedua perempuan kampung jang medok itu. Semua mata tertudju
kesana, sementara "si radja tjokek" masa mudanja, kini sudah
terbudjur dipeti mati dikitari sesadjen penguburan Tionghoa.

; Itu terdjadi hampir setengah tahun jang lalu dikammpung Dadap 10
kilometer diutara Tangerang. Selagi hidup si baba berpesan:
"Kalau aku mati supaja ditanggapi wajang tjokek". Dan
anak-anaknja jang u-haw, artinja memegang amanat orang tua,
memandang seperangkatan wajang tjokek dengan gambang kromong
dari Tangerang. Maka, berpadulah disana bunji-bunjian jang serba
blingsatan: bangsing,…

Keywords: -

---

Foto Terkait