Partai-partai Mengukur Diri

Edisi: 15/01 / Tanggal : 1971-06-12 / Halaman : 07 / Rubrik : NAS / Penulis :


SERANGKAIN pertanjaan mengenai keadaan masing-masing partai
sekarang, perkiraan serta langkah jang akan didjalankan
mendjelang dan sesudah pemilu telah diadjukan TEMPO kepada
pimpinan partai-partai di Djakarta. Ketjuali dari IPKI -- Achmad
Sukarmawidjaja -- jang tidak berhasil ditemui karena kampanje
keluar kota -- berikut adalah petikan dari hasil wawantjara
tersebut:

; M. ISNAENI, 51 tahun, Ketua PNI: "PNI sekarang kerdja keras
untuk minimal mempertaruhkan 78 kursi. Suara diharapkan dari
Djawa, Bali, Lampung dan Sumatera Uiara. Setjara historis rakjat
bernaung dibawah PNI, karena ini adalah wadah para pedjoang
kemerdekaan dulu. Memang alternatif dalam pemilu kalah alau
menang dan kalau kita kalah. kita akan lebih giat berdjuang.
Kelebihan suara? Ja, kita pakai sendiri, masak dikasih-kasih
sama orang lain. Tapi terang PNI tidak akan membubarkan diri,
paling kami akan mawas diri apa sebab kami kalah. Jang penting
djangan sampai ada ketjurangan dalam pemilu nanti, sehingga biar
kalah tapi setjara ksatria. Misalnja, mengapa 3 Djuli tidak
dinjatakan hari libur, padahal pemilu adalah peristiwa nasional
maha besar. Disamping itu mengapa harus ada TPS dikantor-kantor?
Di Parlemen nanti, PNI akan memprioritaskan perundang-undangan
jang ditetapcan MPRS dan djuga RUU jang belum selesai seperti
RUU Hankam. Pemungutan suara atau musjawarah mufakat, PNI
pokoknja setudju pada apa jang telah ditetapkan konstitusi.
Banjak atau sedikit partai itu tidak soal. Jang penting
pengetrapannja harus sesuai dengan alam Pantjasila. Hemat saja
setidaknja ada tiga grup jaitu nasionalis, Islam dan
Kristen/Katolik. Didalam PNI sudah ada peremadjaan, 40O adalah
tenaga-tenaga muda" .

; JUSUF HASJIM, 42 tahun, Sekdjen NU: "Sekarang ini ada usaha
untuk mempersetankan partai politik. Tapi apa daja, kami tak
punja media membantahnja. NU optimis bisa dapat 100 kursi, tapi
perhitungan tepatnja masih sulit karena poll pendapat umum belum
lantjar. Massa NU terbesar di Djawa Timur. Orang memilih NU
karena NU punja sistim komunikasi dari pimpinan atas kebawah.
Pada perajaan-perajaan jang berhubungan dengan agama Islam dapat
digunakan untuk berhubungan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?