Ratu Elizabeth, Anak-anak, Dan Menantu-menantunya
Edisi: 45/22 / Tanggal : 1993-01-09 / Halaman : 53 / Rubrik : SEL / Penulis : LPS
DENGAN dandanan yang rapi ia memulai hari kerjanya. Setiap kali pada pukul 8 pagi wanita itu mengangkat cangkir tehnya, diikuti sarapan gaya Inggris terdiri dari roti dengan ikan herring diasap, atau kacang merah. Lalu, sembari menunggu makanan di perutnya turun, wanita dengan tinggi 152 cm itu mengisi teka-teki silang di koran The Daily Telegraph. Ia akan segera tahu hari sudah pukul 9 pagi ketika telinganya mendengar tiupan terompet Queen's Personal Piper yang dibunyikan tepat pada pukul itu setiap harinya.
Pukul 10, wanita bermata biru terang itu sudah duduk di kantornya, sebuah ruang beratap tinggi yang dihiasi perangkat mebel antik, bunga-bunga, dan potret anak-anaknya, cucu, kuda, dan anjingnya. Dari meja tersebut ia memainkan perannya sebagai kepala negara.
Ia mengenakan kaca matanya, lalu membaca tumpukan surat di mejanya. Kadang ia mencoretkan namanya: Her Most Excellent Majesty Elizabeth the Second. Itulah ibu empat anak berusia 66 tahun di tahun 1922 ini, yang sejak 6 Februari 1952 adalah Ratu Inggris Raya.
Selama 40 tahun, pemerintahan Inggris adalah pemerintahan Sri Paduka (Her Majesty's Government). Oposisi di parlemen adalah kaum oposisi milik Yang Mulia. Kesibukan sehari-hari di pemerintahan dilakukan oleh abdi Sri Paduka. Penjahat di Inggris ditawan di Penjara Sri Paduka, "dengan persetujuan Sang Ratu". Angkatan Laut Kerajaan berlayar di Kapal Sri Paduka. Angkatan bersenjata lainnya adalah Artileri Kerajaan, Marinir Kerajaan, dan Angkatan Udara Kerajaan.
Menurut konstitusi tidak tertulis, Ratu Elizabeth berwenang memanggil parlemen dan memberikan persetujuan resmi untuk sebuah undang-undang baru yang dikeluarkan parlemen. Setiap hari sebuah mobil van pemerintah mengantar kotak berlapis kulit merah yang isinya dokumen ke Buckingham. Isi dokumen macam-macam: telegram dari kantor departemen luar negeri dan berbagai departemen lainnya dan sejumlah memo pegawai pemerintah; peraturan atau undang-undang baru dari parlemen. Ratu memberikan persetujuan dengan tandatangan, yang lain cukup diparaf atau diberi komentar di bagian pinggirnya.
Tugas Ratu yang lain adalah membaca surat-surat dari rakyat. Seharinya ada 200 sampai 300 surat masuk ke Istana, atau setahunnya rata-rata 60.000 lembar. Semuanya, ketika sampai ke tangan ratu, masih dalam keadaan tertutup. Tangan yang berkulit warna buah persik itu akan meraba gunungan surat itu dan mengambil sekitar selusin di antaranya untuk dibaca. Sebagian surat itu datang dari pemujanya, tapi tak kurang surat yang berisi kata-kata kasar. Tapi secara garis besar isi surat sama: mohon bantuan.
"Kadang-kadang saya bantu," kata Elizabeth. "Saya bisa menyampaikannya pada pejabat yang berwenang."
Selain itu, ada kegiatan Ratu dan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…