Rivisionis Peh-tjun Di Parangtritis

Edisi: 15/01 / Tanggal : 1971-06-12 / Halaman : 20 / Rubrik : ILS / Penulis :

PADA hari itu 27 Mei, seperti tahun-tahun sebelumnja, pesta
peh-tjun Djawa Barat dipusatkan di Tangerang dan peh-tjun Djawa
Tengah di Djuanda, satu kota ketjil dekat Semarang, Tapi orang
Tionghoa Jogja tidak ke Djuana, mereka ke Parangtritis. Itu
Pantai Selatan berpasir putih dan berbukit pasir. Dengan suara
ombak menghempas seperti dengung traktor menumpas. Atjara
tradisionil peh-tjun jang menurut buku perdjalanan Singapura
disebutkan sebagai pesta perahu naga dan justru di Parangtritis
dirajakan tanpa mengikutsertakan perahu atau jang sematjam itu
Pemegang peran utama adalah muda-mudi jang duduk
bergunduk-gunduk dan pada malam harinja tidur bertumpuk-tumpuk
disepandjang pantai. Apakah mereka hanja duduk dan tidur?" O
tentu sadja tidak Hidup sangatlah bergaja bila manusia sedang
mekar dan muda. Karena itu kalau pesta tradisionil peh-tjun di
Parangtritis be- rubah mendjadi gelanggang djodoh, dan ini
sangatlah wadjar adanja.

; Perang baterei. Sesudah berpesta penat untuk mentjapai pantai,
"muda-mudi" akan mengasjikkan diri dengan kegiatan berpatjaran
atau sekitar situ. Tentulah mereka pandang-memandang berlemparan
pasir djalan-djalan. Banjak djuga…

Keywords: -

---

Foto Terkait