Soal Peking-mempeking

Edisi: 22/01 / Tanggal : 1971-07-31 / Halaman : 24 / Rubrik : AG / Penulis :

Tuntutlah ilmu walau dinegeri Tjina

; -- Muhammad s.a.w.

; LANTARAN iseng, tidak mustahil orang akan mengganti nama
beberapa IAIN (Institut Agama Islam Negeri) mendjadi begini:
IAIN Bong Swi Hoo Surabaja. IAIN Gan Si Tjang Jogja, IAIN Toh A
Bo Tjirebon. Dan lain-lain. Maka tidak mustahil beberapa kijai
akan mendelik dan batja istighfar mendengar itu nama-nama jang
sangat Hoakiauw. Termasuk, dan bahkan dapat dipastikan, jang
paling dulu batja istighfar adalah Menteri Agama. Itupun tidak
mustahil sudah ia perbuat -- meskipun tidak seorangpun akan
mengganti nama-nama IAIN -- sembari menuding-nuding sematjam
"bahaja pen-Tjina-an sedjarah Islam di Djawa".

; "Sekarang ini", kata sang Menteri, "orang tidak malu-malu lagi
memutar balikkan fakta dalam penjusunan sedjarah". Bitjara pada
pelantikan satu organ IAIN Sunan Ampel Surabaja jang diberi nama
Lembaga Research dan Survey Menteri menundjuk pada
"pandangan-pandangan jang mengatakan bahwa Wali Songo adalah
orang-orang keturunan Tjina" jang konon banjak dilontarkan
achir-achir ini. "Apakah pendapat demikian tidak mempunjai
maksud-maksud politik agar umat Islam Indonesia berkiblat ke
Peking? Atau sekurang-kurangnja merasa ber-hutang budi kepada
Tjina?"

; Barisan. Djawaban tentu sadja: tidak mustahil -- sebab apalah
jang mustahil di dunia jang fana. Pun tidak mustahil
tuduhan-tuduhan sematjam itu keluar dari otak prasangka jang
dihinggapi penjakit politik semata-mata. Tapi entah benar entah
prasangka, tiba-tiba pertengahan bulan ini keluar siaran dari
Humas Kedjak-saan Agung tentang pelarangan beredar dua buah buku
-- salah satunja karangan Prof.Dr Slamet Muljana: Runtuhnja
Keradjaan Hindu-Djawa dan Timbulnja Negara-Negara Islam di
Nusantara…

Keywords: -

---

Foto Terkait