Otonomi Polisi
Edisi: 52/22 / Tanggal : 1993-02-27 / Halaman : 107 / Rubrik : KL / Penulis : RAHARJO, SACIPTO
AKHIR-akhir ini otonomi Polri hangat dibicarakan dalam masyarakat. Ada dua aliran pemikiran mengenai otonomi tersebut. Pertama, menghendaki agar Polri dipisahkan dari ABRI. Kedua, menekankan agar otonomi Polri diusahakan melalui pengembangan suatu otonomi yang nyata, tanpa perlu keluar dari ABRI.
Kita mengetahui, suatu (tingkat) otonomi (tertentu) dibutuhkan oleh badan apa saja untuk bisa menjalankan pekerjaannya dengan baik. Di sini otonomi mempunyai konotasi kebebasan dan keleluasaan, yaitu kebebasan agar bisa berkonsentrasi terhadap tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Semakin spesialistis sifat suatu pekerjaan, semakin dibutuhkan tingkat otonomi yang lebih besar. Alasannya cukup bisa dimengerti. Otonomi lebih besar itu diperlukan, sebab untuk menangani tugas yang spesialistis itu dibutuhkan penyediaan sumber daya manusia, pendidikan, perlengkapan, dan sebagainya. Dan sekalian kebutuhan itu akan bisa dilayani dengan baik apabila diperoleh suatu ruang gerak untuk tidak hanya merencanakan, melainkan juga untuk bisa mewujudkan perencanaan tersebut. Untuk…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…