Antara Lampung Dan Karala
Edisi: 26/01 / Tanggal : 1971-08-28 / Halaman : 44 / Rubrik : EB / Penulis :
APAPUN hasil pembitjaraan antara Menteri Perdagangan Sumitro
dengan para eksportir lada tentang kemungkinan diadakannja
penjalur tunggal bagi pemasaran lada Indonesia diluar negeri,
namun situasi pasaran internasional lada Indonesia sudah djauh
memburuk di bandingkan dengan waktu-waktu sebelumnja. Barangkali
penundjukkan penjalur tunggal di luar negeri akin memperkuat
postsi penawaran Indonesia - seperti jang terdjadi dengan kopra,
dan sebentar lagi kopi - namun bagi para eksportir lada jang
tergabung dalam Badan Pemasaran Lada Indonesia (BPLI) sukar
untuk melupakan keritjuhan fang terdjadi dalam ekspor lade
beberapa waktu jang lalu, dimana ekspor diharuskan melalui satu
pendjual tunggal di Singapura. Demikian pule pare eksportir
tidak habis mengerti mengapa Menteri Perdagangan melarang ekspor
lada, disaat harganja meningkat pada tingkat jang wadjar. Baik
untuk alasan penerimaan devise, atau untuk pengamanan mute lade
ekspor, memang bisa diinengerti kalau Departemen Perdagangan
melarang ekspor lade kalau harga terdjadi dibawah 70 sen dollar
AS. per pound. Namun kalau harga rata-rata fang terdjadi selama
tahun 1970 den awal 1971 adalah 64 sen dollar AS per pound, make
penetapan vharga…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…