Bukan Sembarang "boom"

Edisi: 32/01 / Tanggal : 1971-10-09 / Halaman : 38 / Rubrik : EB / Penulis :

HANJA dua hari sesudah batik Indonesia mulai didjual di Sogo
Department Store, Tokyo, pertengahan Agustus jang lalu -
sebanjak 1 djuta yen telah dikeluarkan pengundjung untuk membeli
batik Indonesia tersebut. Di Australia, 40 department store
segera mengadjukan permintaan mendjadi agen batik Indonesia
segera sesudah pameran perdagangan ke VI di Sydney ditutup 21
Agustus kemarin. Di negeri Kanguru ini, batik dari negara-negara
lain mulai membanting harganja mendjadi 0,59 $A per yard, namun
batik Indonesia masih bertahan dengan harga 0,64 $A per yard.
Apa jang sedang terdjadi dengan batik saat ini? "Booming" kata
Dirdjen Tekstil Sjafiun. Penilaian jang agak tergesa-gesa
barangkali, karena baru achir-achir ini sadjalah usaha-usaha
ekspor batik setjara sistimatis mulai dilakukan Namun begitu,
pasaran batik memang achir-achir ini terasa berkembang,
sekalipun dengan pelan. Pendjualan batik dari toko GKBI jang ada
di Djakarta sadja setiap bulannja sudah meningkat mendjadi Rp 20
djuta. Di Pekalongan, jang mulai mendapat sebutan "kota tanpa
batik", para pengusaha kain tenun sedikit demi sedikit sudah
mulai mengalihkan usahanja kembali ke pembatikan, mungkin karena
pemasarannja jang mulai lantjar dari kain tenun lainnja. Di
Solo, perusahaan jang memprodusir batik tjap "KERIS, merupakan
salahsatu perusahaan terbesar…

Keywords: -

---

Foto Terkait