Mengambang Di Jambi & Palembang

Edisi: 35/01 / Tanggal : 1971-10-30 / Halaman : 49 / Rubrik : EB / Penulis :


LARANGAN ekspor karet bermutu rendah sudah mendjadi keputusan
Menteri Perdagangan sedjak 2 Oktober lalu. Tapi kabar-kabar jang
masuk di Palembang dan Djambi dua pekan sebelum adanja kepastian
larangan itu, kabarnja berhasil ntembuat para pengusaha disana
terombang-ambing tidak keruan. Alkisah, sehari sebelurti liburan
Mi'radj, jaitu pada tanggal 16 September lalu, seluruh pengusaha
kilang penggilingan karet stop membeh getah. Mereka serentak
tutup pintu karena terbetik berita dari Djakarta jang akan
melarang ekspor karet blanket D. Tapi dug hari kemudian muntjul
pendjelasan dari pihak Perwakilan Departemen Perdagangan
setempat jang disingkat Perwadepdag. Begini bunjinja: jang
dilarang ekspor bukan blanket D tapi karet bongkah. Maka keadaan
pasar jang mendadak sepi tampaknja hergairah kembali. Sajangnja
inipun tidak berlangsung langka, hanja tiga hari, Apa sebabnja?
Tidak lain adanja berita susulan jang sekali ini lebih djelas
bunjinja karena disertai sebutan "sudah di setudjui kabinet"
jang diperkuat dengan Rendjelasan bahwa "draf sudah ada, tinggal
diteken Menteri". Maka berita susulan itupun tidak lupa
menjebutkan bahwa mulai 2 Oktober 1971 karat mutu rendah
dilarang untuk diekspor.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…