Soemantoro (1919-1971)

Edisi: 36/01 / Tanggal : 1971-11-06 / Halaman : 30 / Rubrik : MD / Penulis :


TERACHIR ia masih bertongkat, melihat tanah pembagian buat
wartawan-wartawan PWI Djakarta, mungkin untuk menengok petak
bumi jang mendjadi haknja. Kemudian beritapun sampai: ia
meninggal, Minggu 24 Oktober 1971 pagi. Ia kini mendiami petak
bumi jang lain, di Karet, tempat beberapa nama penting lain
dimakamkan. Soemantoro pergi ketika namanja hampir terlupakan,
setelah sakit sekian lama, setelah wartawan tua itu (52 tahun)
tidak mempunjai suratkabar lagi. Memang ia bukan djurnalis jang
meninggalkan buku-buku penting sematjam Adinegoro almarhum.
Satuffatunja buku jang ditulisnja berdjudul Kemerdekaan Pikiran
dan Pers. Tapi bila kini orang melihat koran-koran seperti
Berita Buana Pertimbangan dan Proklamasi jang setelah nomor
perkenalan nampaknja punja kesulitan terbit, nama Soemantoro mau
tak mau diingat dengan djelas. Para wartawan jang bekerdja
diketiga suratkabar itu, sebelum mendjadi kelompok jang
terpisah-pisah, bermula sebagai kawan-kawan sekerdja dan anak
didik Soemantoro dimasa djaja nja Berita Indonesia.

; Tapi keadaan memang berada diluar kekuasaannja. Ditahun 1965,
karena ia aktif baik setjara pribadi maupun melalui hariannja
dalam…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Televisi dan Bahasa Isyarat
1994-05-14

Dengan siaran berita dalam bahasa isyarat, dua stasiun televisi mengukir jasa untuk tunarungu. tapi yang…

"
"Diabetes" dan Pasien Diabetes
1994-05-14

Tirasnya 5.000 eksemplar, pasarnya 3 juta orang, dan pengasuhnya para dokter spesialis kencing manis. isinya:…

K
Karena Foto atau 20% Saham?
1994-04-16

Setelah ada teguran dan cekcok foto, pemimpin redaksi dan beberapa wartawan harian merdeka dikenai phk.…