Keprihatinan & Iggi
Edisi: 40/01 / Tanggal : 1971-12-11 / Halaman : 08 / Rubrik : NAS / Penulis :
KITA masih harus prihatin!". Dengan amanatnja didepan para
Gubernur se-Indonesia itu, Presiden Soeharto setelah pidato
lebarannja di Istiqlal mengulangi lagi seruan keprihatinan. Kata
itu djuga mendjalar kekalangan teknokrat Pemerintah, dan
beberapa kali dipakai baik oleh Widjojo ataupun Emil Salim dalam
makan siang bersarna pers Kamis lalu ditingkat atas Biro Lalu
Lintas Devisa, Djakarta. Dan ketika Presiden didepan Rapat
Kerdja Gubernur djuga berseru, bahwa "kita masih harus lebih
mengeratkan ikat pinggang", ada pertanjaan timbul: ikat pinggang
dieratkan karena pesawat pembangunan sedang naik atau karena
tjuatja buruk? Djawabnja ternjata: prestasi sedang meningkat,
tapi apa daja djuga udara sedang djelek. Meskipun bukan awan
Cumulonimbus jang dihadapan, tapi krisis moneter internasional
besar pengaruhnja buat Indonesia. Pertemuan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?