Impor Yang Merosot

Edisi: 40/01 / Tanggal : 1971-12-11 / Halaman : 41 / Rubrik : EB / Penulis :

KALAU benar seperti apa jang dilaporkan Menteri Perindustrian
Jusuf dalam sidang Dewan Stabilisasi baru-baru ini, bahwa
tekstil impor sudah tidak laku, maka ini tentunja merupakan
sesuatu jang melegakan bagi produsen tekstil dalam negeri. Untuk
beberapa waktu lamanja, tekstil impor nampaknja merupakan momok
bagi para produsen tekstil dalam negeri. Sekalipun pemerintah
dengan keras memberi proteksi tekstil dalam negeri ini dari
saingan tekstil impor, namun tarip bea masuk jang tinggi,
ternjata djuga bobol dengan membandjirnja tekstil impor melalui
penjelundupan dengan berbagai tjara. Dirdjen Bea dan Tjukai
Padang Sudirdjo mengakui bahwa penjelundupan jang berlangsung
selama 1970, sebanjak 70% berupa tekstil. Dan ini, menurut
Dirdjen tekstil Sjafiun adalah sebanjak 80 djuta meter dari 260
djuta meter tekstil impor jang masuk pada waktu itu. Sekalipun
djumlah impor selundupan djumlahnja ternjata tidak lebih dari 1%
dari djumlah tekstil jang dikonsumir pada waktu itu, namun
teriakan produsen tekstil rupanja tjukup keras terdengar, dan
merepotkan beberapa aparat birokrasi pemerintah.

; Kaos Oblong. Masalahnja berkisar pada apakah tarip bea masuk
impor tekstil sekarang ini akan tetap dipertahankan, atau akan
diturunkan? Tarip bea masuk tekstil selama ini bukan tidak
ketjil, berkisar antara 60 sampai 115% untuk tekstil lembaran,
sedangkan tarip setinggi 125, sampai 175% dipasang untuk impor
tekstil konfeksi, dari handuk, selimut, kemedja…

Keywords: -

---

Foto Terkait