Kesebelasan "pro" Jaya Karta ...

Edisi: 41/01 / Tanggal : 1971-12-18 / Halaman : 37 / Rubrik : OR / Penulis :


UTJAPAN atau ramalan Helenio Herrera-jang mendjadi kenjataan di
Italia (lihat box: Musim Semi Sepak Bola), setahun jang lalu
diulang kembali oleh Frans Hutasoit. Kepala Direktorat II DCI
ini bukan tidak tahu: lain Indonesia lain Italia. Dan betapapun
reaksi orang terhadap utjapan klise itu, Hutasoit jakin benar
bahwa djalan untuk meningkatkan mutu persepakbolaan di Ibukota
dan Indonesia umumnja tidak bisa lain ketjuali melalui pembinaan
dari basis klub.

; Ditopang oleh "instruksi" Gubernur Ali Sadikin jang beberapa
tahun ini amat memperhatikan olahraga--Hutasoit tak ajal lagi
mengkontak Djamiat dan Rais. Perundingan tidak bertele-tele.
Diotak mereka masih hidup adegan bagaimana "Garuda Mas Veem"
diachir tahun 50-an menghimpun pemain-pemain top diklub BBSA dan
peran Pardede dengan Kesebelasan Pardedetex nja. "Namun semua
itu tjuma semusim sadja dan paling banter hanja mendjamin
stabilitas djangka pendek", kata Rais menerangkan kepada TEMPO
tentang asal-muasal ide pembentukan Persatuan Sepakbola Jaya
Karta. "Jang dibutuhkan dewasa ini adalah pembinaan jang
kontinju dan melembaga", tambah Djamiat. Trio ini madju
selangkah terbirit-birit: menjusun Anggaran Dasar dan setjara
formil menjatakan herdiri pada tanggal 17 Oktober 1970 meskipun
Jajasan Jaya Raya jang membiajainja baru resmi terbentuk pada
tanggal 29 Nopember 1970. Tetapi untuk mendjamin status P.S.
Jaya Karta dinjatakan bahwa "Jaya Carta adalah bagian atau
tjabang persepakbolaan dari Jajasan Jaya Raya" (Pasal 2 Anggaran
Dasar P.S. Jaya Karta). Dan orangpun berkesimpulan bahwa
lahirnja Jajasan Jaya Raya sebenarnja didorong oleh kebutuhan
menelorkan Kesebelasan Jaya Karta, meskipun jajasan itu beberapa
bulan kemudian berhasil meningkat kan usahanja dibidang atletik
dan penerbitan. Divisi II.

; Tapi ketika kesebelasan itu dalam kandungan, kontroversi timbul.
Seperti biasa timbul suara pro dan kontra dari lingkungan
Persidja dan penggemar sepakbola lainnja. Jang kontra tjukup
pedas komentarnja: "Mentjabut pemain dari lingkungan Persidja
sendiri tidak akan menolong sepakbola Ibukota". Dan ada pula
jang mentjap Jaya Karta sebagai "biang kerok jang sengadja
merusak perkumpulan lain dengan uang Ali Sadikin". Bahkan
seorang Ketua dari Klub Divisi I Persidja pernah mengingatkan
bahwa berbeda dengan BNI--46, Pertamina dan Pardedetex, Jaya
Karta jang di pandang sebagai klub profesional ini langsung
dibiajai dari anggaran Pemerintah DCI, sehingga kesan "tidak
fair" meradjalela dimana-mana.

; Apapun kata orang, awal kisah memang penuh prasangka. Setelah
dalam pertandingan testing (sebagai sjarat untuk mendjadi
anggota Persidja) melawan Indonesia Putera dimenangkan Jaya
Karta 1--4, Jaya Karta diterima mendjadi anggota Persidja di
Divisi II pada tanggal 30 Mei 1971. Anggota-anggota Persidja
lainnja baru merasa lega bahwa pemain-pemain "pro" jang dihimpun
Hutasoit dan Djamiat ternjata bukan antjaman langsung bagi
mereka. Sebab untuk mengedjar standar Kesebelasan Djakarta
Putera, UMS atau POP misalnja, bagi Jaya Karta sungguh tak
mudah, tidak semudah orang mengedjar rezeki di kasino. Hasilnja
hampir mengetjewakan. Budiman Kusika dari Jajasan Jaya Raya jang
ikut menjaksikan pertandingan testing itu, melontarkan komentar
jang tjukup menusuk kuping: "Dengan mutu sematjam ini apa jang
diharapkan? Lebih baik dibubarkan sekarang daripada membikin
malu nanti !"

;…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…