Menghitung Napas
Edisi: 41/01 / Tanggal : 1971-12-18 / Halaman : 46 / Rubrik : EB / Penulis :
TIDAK ada jang kaget. Utjapan Gubernur Pengganti Bank Indonesia
didepan rapat anggota luarbiasa Perbanas (Persatuan Bank
Nasional Swasta) di Pasar Minggu baru-baru ini sudah bisa
diramal. Apa jang dikemukakan Djoeana Koesoemahardja bahwa
beberapa bank swasta akan harus ditjabut iznnja oleh Pemerintah
tahun depan, memang sudah mendjadi maksud Pemerintah sedjak
beberapa bulan berselang. Di Djakarta, bank swasta harus
bermodal sedikitnja setengah miljar rupiah, dan kalau djumlah
ini tidak mampu disediakan sendiri, bank jang bersangkutan
dipersilakan mengadakan merger dengan bank swasta lain jang
berminat. Kalau ternjata modal sebesar itu toch tak bisa
kumpulkan, maka tamatlah sudah hajatnja. Ketjuali kalau berkemas
pindah kelain kota, atau mau djadi bank-sekunder, mendjadi bank
desa atau bank pasar umpamanja.
; Namun adakah bank swasta jang sudah lama bermukim di Djakarta
mau menutup usahanja, melangkahkan kaki dari kota ini, untuk
kemudian memindahkan usahanja dikota lain? Dapat dipastikan
bahwa mendjelang tahun 1972 ini bank-bank swasta jang merasa
dirinja ketjir akan buru-buru memperbesar modalnja, dengan
menanam kembali deviden dan tjadangan jang selama ini…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…