Rumah Sakit-rumah Sakit Setengah...; Mau Ke Mana Jika Anda Sakit ?

Edisi: 48/01 / Tanggal : 1972-02-05 / Halaman : 20 / Rubrik : KSH / Penulis :


SEMENTARA semua Rumah Sakit bernama RSUP atau RSU biasa,
pemerintah maupun swasta berada dikota-kota propinsi, kabupaten
dan ketjamatan, sementara itu pula 80% dari 120 djuta penduduk
Indonesia masih berdiam didesa-desa. Menteri Kesehatan Siwabessy
ketika mengakui hal itu pada pembukaan RS Pertamina awal bulan
lalu, tanpa disadari telah memantjing pertanjaan orang-orang
pedesaan: sudah siapkah RS-RS itu mengundang
berbondong-bondongnja pasien untuk berobat kekota?

; Penduduk pedalaman boleh iri, tetapi bagi pasien-pasien jang
berada dikota-kota besar dan ketjil, pada umumnja harus menerima
dua golongan penjakit sekaligus. Jaitu: keadaan RS-RS jang masih
setengah sakit, disamping penjakit jang memang sedang diidapnja
sendiri. Hal ini bukan lagi karena anggapan bahwa RS-RS
semata-mata sebagai stasiun kematian seperti jang pernah
menghantui masjarakat ditahun-tahun 50-an, tetapi karena hantu
itu telah berudjud bajangan-bajangan jang menakutkan dari
sesuatu bentuk ruang perawatan, dan terus memburu para ex pasien
sampai mereka berada dirumah kembali setelah sembuh. Tetapi
teka-teki segera timbul ketika bajangan itu semakin mengerikan,
semakin pandjang pula barisan penderita mentjatatkan sakitnja
untuk diurus dirumah-rumah penjembuhan.

; Tabib.

; Dan sementara itu, dalam djangka waktu berlangsungnja Pelita
tahapan I sekarang ini, Departemen Kesehatan muntjul sebagai
peserta pembangunan jang tidak mengutamakan mendirikan RS-RS
baru. "Prioritas diberikan pada pemberantasan penjakit menular,
pentjegahan wabah dan pelaksanaan Keluarga Berentjana, kata
Dirdjen Pembinaan Kesehatan Depkes, Prof. Dr. Dradjat
Prawiranegara MPH. Dengan ini apakah berarti bahwa RS-RS jang
telah ada terutama milik Pemerintah - sudah tjukup memenuhi
kebutuhan? Setjara langsung Dr. Dradjat tidak mendjawab
pertanjaan itu, tetapi mengemukakan angka-angka ini: dari 559
buah RSU/RSUP milik pemerintah diseluruh kepulauan, terdapat
60.409 buah tempat tidur (TT) dibawah penilikan 6.000 orang
dokter. Ini berarti bahwa tiap 2.000 orang warganegara masih
harus memperebutkan sebuah TT sementara perbandingan jang sehat
paling sediki 1 : 1.000. Dari fihak para djuru penjemhuh, dari
djumlah diatas akan menundjukkan perbandingan pula bahwa seorang
dokter harus merawat paling kurang 20.000 tubuh. Tetapi dari
angka-angka jang aneh ini, agaknja harus disisihkan bagian
darinja untuk Daerah Ibukota sendiri: 18 RSU dengan 3.600 TT.
berikut tidak kurang dari 700 orang dokter ngumpul disini untuk
4« djuta penduduknja.

; Oleh karena itu hampir tiada keluhan tentang kekurangan tenaga
dokter pada RS-RS di Djakarta. Tetapi konon dari bilangan para
djuru-obat itu, keharusan untuk siapnja dokter-djaga ditiap RSU
jang disjaratkan Depkes, telah terpenuhi diseluruh daerah,
apalagi Djakarta. Walau begitu, kurusnja tenaga dokter spesialis
jang ada, mengharuskan para warga jang sakit mendadak dibagian
bagian chusus tubuhnja untuk didjamin "setjara umum" pula oleh
sang dokter umum jang sedang berdjaga-djaga. Berapa kadar angka
spesialis-spesialis itu? Depkes hampir belum memiliki djumlah
jang pasti, tetapi dari berbagai tjatatan hanja ditemui
angka-angka ini untuk seluruh Indonesia: spesialis anak-anak 200
orang, spesialis gigi 200 dokter dan spesialis mata 100 orang.

; Tetapi setjara agak untung-untungan angka 6.000 tadi telah
memberikan nasib baik untuk melawan pedih-njeri para pasien.
Artinja djumlah itu sudah dapat berarti nasib baik bagi RS-RS
diseluruh pulau Djawa, terutama kota-kota jang memiliki Fakultas
Kedokteran Bahkan, Dirdjen Pembinaan Kesehatan menambahkan:
"Baru di Djawa dan Sumatera Utara tiap ketjamatan mempunjai
sedikit-dikitnja seorang dokter". Daerah-daerah lainnja? "Pada
RS Pemerintah diseluruh pulau Bali jang berpenduduk 2,1 djuta
itu hanja terdapat 13 dokter urnum, 2 orang dokter gigi dan 2
dokter spesialis lainnja, plus 2 orang apoteker" tulis Raka
Santri, koresponden TEMPO dipulau Dewata itu. Dan Dr. Azhar,
kepala RSUP Padang, bahkan berkeluh kesah tentang hal jang sama
meskipun kota propinsi itu mempunjai fakultas kedokteran.
Kekurangan dokter untuk daerah-daerah diluar Djawa sebara
terusterang diakui baik oleh Profesor Dradjat dan djuga Dr.
Suharsin, kepala Direktorat RS di departemen itu. "Kesulitannja
hanja soal biaja" Dr. Dradjat mendjelaskan. Maka meskipun
"banjak daerah jang selalu membutuhkan, tetapi mereka tidak
mampu menjediakan biaja -…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Awas, Olahraga dan Rapuh Tulang
1994-05-14

Olahraga keras dan berlebihan bisa mengakibatkan rapuh tulang. pelari maraton, pebalet, atlet dayung, dan pelatih…

D
Dari Mana Raja Singa di Wamena?
1994-04-16

Banyak penduduk pedalaman irian jaya ditemukan mengidap penyakit kelamin. sejumlah pria pernah diundang "pesiar" ke…

C
Cangkok Cara Tegalrejo
1994-04-16

Rumah sakit tegalrejo semarang mencatat sukses mencangkok sumsum penderita talasemia. tanpa transfusi, pasien bisa hidup…