Dari Medan, Yang Bangkrut

Edisi: 48/01 / Tanggal : 1972-02-05 / Halaman : 40 / Rubrik : HB / Penulis :

SESUNGGUHNJA kabar ini tidak menarik lagi. Di Djakarta sendiri
hampir setiap orang sudah menduganja: bahwa pada achirnja
pelipur lara jang didorong-dorong itu akan tersungkur dari atas
lututnja jang gojah. Dan ada pula sebagian jang mengutjapkan
sjukur, terutama jang sedjak semula menjangsikan apa jang
dinamakan klab-malam itu.

; Demikianlah, dari udjung barat Indonesia, koresponden TEMPO
Zakaria 9. Prise memberikan kesaksiannja pula jang tidak djauh
berbeda. "Bangkrut" tulisnja sesudah mengadakan penjelidikan di
klab-malam di Medan. Medan jang telah latah, sebagaimana djuga
Surabaja dan Bandung tatkala mendengar kemungkinan industri
malam di Djakarta, telah menambah bukti lagi bahwa bukan sadja
kondisi keuangan tidak memungkinkan kehidupan, pelipur lara jang
rojal, djuga kebiasaan, hidup dalam gelap belum mendjadi suatu
kehidupan jang kokoh. Orang memang satu-dua kah melakukannja,
tetapi belum suka menjerahkan harta bendanja jang: utama, jakni
rumahnja sendiri sebagai tempat beristirahat. Agaknja disinilah
letak menipisnja pupur klab-malam, disamping tidak adanja
managemen jang ampuh.

; Telandjang. "Dengan mudah dapat di tebak tema pertundjukan
lantai mereka, bahwa pada achirnja pasti penari akan
telandjang", kata seorang pengundjung kepada Zakaria. Bukan.…

Keywords: -

---

Foto Terkait