Ngintil Kendil

Edisi: 48/01 / Tanggal : 1972-02-05 / Halaman : 49 / Rubrik : EB / Penulis :

SEPASUKAN KKO terlihat berdjaga-djaga dikantor Djawatan
Perikanan Laut Kota Madya Pekalongan, di suatu hari bulan
Nopember jang lalu. Fihak Djawatan Perikanan Laut (DPL) sudah
diberitahu bahwa pada hari itu, para nelajan dikota Pekalongan
akan mengadakan demonstrasi. Untuk menghadapi herbagai
kemungkinan, DPL meminta pendjagaan KKO Tapi karena sebab-sebab
jang tak diketahui, demonstrasi jang ditunggu-tunggu ternjata
tidak muntjul. Kenapa nelajan kota batik tersebut sampai merasa
perlu untuk melakukan demonstrasi? Sedjak bulan Nopember itu,
untuk pertama kalinja, dipelabuhan Pekalongan terlihat kapal
penangkap ikan bermotor djenis "trawl" mondar-mandir mentjari
ikan disekitar pantai Pekalongan.

; Mereka kemudian mendengar bahwa kapal motor jang berukuran 16
ton dan bertuliskan "Melati II" itu ternjata milik "orang-orang
Pekadjangan", suatu desa 10 kilometer kepedalaman dimana hampir
seluruh penduduknja hidup dari usaha pertenunan Alat Tenun Bukan
Mesin (ATBM). Tak pernah orang menjangka para pengusaha tenun
ini akan berobah djadi nelajan. "Kami ini harus mengungsi dari
usaha ATBM", kata Fail Zamahsari, salah seorang jang ikut andil
dalam pemilikan kapal motor tersebut. Fazil menjatakan, ia dan
teman-temannja jang sudah beberapa lama terdjun dalam usaha ATBM
ketjewa setelah dilihatnja dunia ATBM tidak pernah bertambah
tjerah, bahkan setiap hari keadaannja semakin suram. Jang
dikatakannja ini memang mentjerminkan sikap pesimis dan apatis
para pengusaha ATBM jang sudah…

Keywords: -

---

Foto Terkait