Di Balik Tirai Bambu
Edisi: 44/01 / Tanggal : 1972-01-08 / Halaman : 31 / Rubrik : ILS / Penulis :
KETIKA kota Palembang setjara diam-diam meresmikan Lorong Bambu
sebagai kompleks WTS, agaknja itu bukan semata-mata karena mode
lokalisasi. Tjuatja diatas perairan Musi, tidak selalu dapat
dikatakan peluang untuk meresmikan wadah keisengan djenis ini.
Tetapi djuga prostitusi selalu tumbuh dengan sendirinja. Ia
tidak dapat dibiarkan berkelana diantara lorong-lorong atau
djalan-djalan suram, ditengah teriakan warga kota umumnja jang
masih ingin berpredikat "sopan".
; Sementara pedjabat dan tokoh masjarakat dikota itu sudah sedjak
lama menjadari, bahwa main-main berantas WTS tidak mudah. Tahun
1964 sistim lokalisasi ditantang keras, kata Njonja Bambang
Utojo, seorang wanita jau1g banjak bergerak dibidang sosial
disana. Dan sang waktupun berpatju dengan dikenalnja djalan
Tjandi Walang, 8 llir, 5 Ilir, Lorong Bambu sendiri plus
didjalan-djalan pinggiran Musi, sebagai tempat persinggahan
terselubung. Maka fihak jang merasa berwadjibpun makin…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
NATAL DALAM GAMBAR
1991-12-28Berbagai gambar karikatur natal untuk peristiwa di eropa, myanmar, kremlin, palestina, dilli, yugoslavia, dan penyakit…
MENGAPA WANITA SIMPANAN
1990-04-21Emansipasi wanita mencatat banyak kemajuan ada sisi lain yang getir yaitu, kebebasan seks dan istri…
KETIKA TELEPON TIDAK BERDERING
1990-04-21Hubungan seks bebas para peragawati menurut okky asokawati berdasarkan cinta dan tanpa tuntutan. tempo mengadakan…