Gong & Guntur

Edisi: 45/01 / Tanggal : 1972-01-15 / Halaman : 09 / Rubrik : NAS / Penulis :


PIDATO Presiden Soeharto 6 Djanuari jang lalu merupakan gong
buat pernjataan pedjabat-pedjabat tinggi disekitar pertentangan
pendapat soal projek Miniatur Indonesia Indah. Menghadapi kritik
dan protes mahasiswa, pemuda dan tjendekiawan di Djakarta,
Bandung, Bogor, Jogja, Malang, Surabaja, Medan, Palembang dan
Udjungpandang terhadap projek jang diprakarsai Nj. Tien Soeharto
itu, Presiden menandaskan lagi pernjataan-pernjataan sebelumnja.
"Bahwasanja projek Miniatur merupakan projek mertjusuar, adalah
tidak benar", katanja. "Bahwa projek Miniatur akan membahajakan
pembangunan, adalah djuga tidak benar. Bahwa projek Miniatur
akan menjedot daripada uang rakjat, djuga sebenarnja tidak
benar".

; Tapi gong jang menguntji pendapat resmi itu djuga berbunji keras
dalam pernjataan selandjutnja - bahkan terlalu keras buat para
mahasiswa dan sebagian masjarakat. Presiden menghubungkan
aksi-aksi protes dengan "issue politik". Katanja dalam pidato
tanpa teks itu: "Tjoba kita lihat dari pelaksanaan. Pola
daripada peng-issue-an dari tahun 1968 sama sadja.
Mutar-balikkan daripada keadaan, menimbulkan perbedaan pendapat,
kontradiksi dan lain jang membingungkan rakjat, sehingga pada
dasarnja mendeskreditkan Pemerintah". Kepala Negara bahkan
menuduh, bahwa dalam djangka pandjang "tudjuan politis" jang ada
pada para pelaku "dibelakang lajar" gerakan-gerakan itu ialah
"ingin mendepak ABRI daripada kegiatan eksekutif, dan
menghilangkan dwifungsi ABRI". Katanja lagi: "Sekarang kalau
persoalannja adalah mendiskreditkan Pemerintah untuk
menjingkirkan saja, soalnja mudah sekali". Menurut Presiden,
bagi mereka jang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?