Tunas & Dompet Keluarga

Edisi: 51/01 / Tanggal : 1972-02-26 / Halaman : 44 / Rubrik : OR / Penulis :


BERACHIRNJA kedjuaraan bulutangkis kelompok umur PBSI Djaya,
menggembirakan buat sang djuara, namun tjukup memusingkan kepala
bagi kaum ibu. Betapa tidak. Anaknja jang kini meraih
kemenangan, terasa kian memerlukan pembinaan - kalau orang
tuanja betul-betul menginginkan putranja berbitjara digelanggang
internasional, seperti Rudy, Muljadi, Minarni dan Retno Kustijah
misalnja. Dan untuk pembinaan jang memerlukan biaja ini, bagi si
ibu berarti harus menjisihkan sebagian dari anggaran dapur untuk
pembeli bulu angsa. Karena untuk mengharapkan pembinaan dari
PBSl Djaya, sementara ini suatu hal jang belum mungkin.
Masalahnja "Uang", seperti dibisikkan Tambunan, Ketua PBSI Djaya
kepada Herry Komar reporter TEMPO. Satu kata jang tjukup membuat
PBSI Djaya berada dipusat sorotan masjarakat. Sebab masjarakat
tahu betul bagaimana Ali Sadikin mentjari duit untuk mengedjar
prestasi bagi dunia olahraga. Tidak salah bila mereka menjorot
PBSI Djaya, karena perkembangan olahraga bulu tangkis diibukota
dirasakan makin mundur.

; Hidjrah. Dengan hilangnja Mintarja Djakarta baru punja Ade
Chandra. Disamping beberapa pemain putri jang kini mendjadi inti
regu Uber Cup: Taty Sumirah, Regina Masli, Poppy Tumengkol,
Intan dan Utami Dewi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…