Dinamisasi Via Bintang

Edisi: 03/02 / Tanggal : 1972-03-25 / Halaman : 50 / Rubrik : KL / Penulis : JUNAIDI, MAHBUB


MULANJA saja kira tjuma Hippy, Beatnik, The New Left sadja jang
didjuluki orang "subkultur". Belakangan baru saja diberitahu
lewat tulisan Abdurrahman Wahid Hasjim (Kompas, 11 Maret 72)
bahwa Pesantren djuga suatu profil subkultur. Terserah bagaimana
baiknja sadjalah.

; Subkultur jang namanja Pesantren ini sekarang sedang djadi
bulan-bulanan Menteri Agama Propesor Doktor Mukti Ali. Segera
sesudah Menteri Agama membabat eksponeneksponen penting di
Departemennja, dan menggantinja dengan orang-orang jang diduga
lebih tjotjok, kerlingan mata bergeser kepesantren. Apakah
gerangan salah Pesantren?

; Salah sih tidak, tjuna "kurang". Sebagai muslim modernisator,
apalagi sekaligus berkedudukan Menteri Agama, Mukti Ali tentu
tidak kepingin modern sendirian, karena toh tidak akan banjak
faedahnja. Mendjadi modern bukan tugas avonturir. Maka, dengan
mekanisma Departemen jang ada padanja, pilihan djatuh pada
Pesantren. Pesantren icudu modern, dinamik, supaja tidak
ketjetjeran meningkahi kiprahnja Pembangunan. Lebih dari itu:
Pesantren djangan djadi penghambat, djangan djadi seteru
pembangunan jang naik darah, djangan malas, lamban atau pun
kikuk.

; Bagaimana tjaranja? Modernisasi adalah urusan jang hampir-hampir
tak ada udjungnja. Sebab, apa sadja sebetulnja…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…