Upacara Saru
Edisi: 10/02 / Tanggal : 1972-05-13 / Halaman : 28 / Rubrik : ILS / Penulis :
HARI Rabu terachir setiap bulan Safar bagi penduduk di selatan
Jogjakarta berarti "rebo wekasan". Malamnja, berbondong mereka
menjeberangi sungai Opak, pada bagian hilir jang bermuara dengan
Lautan Hindia Suara hiruk-pikuk terdengar disela-sela deru
gelombang, tetapi semuanja hanja bermakna satu: mereka
meneriakkan segala istilah sumpah-serapah, dari jang agak kurang
sopan sampai kekata-kata jang menjakitkan anak telinga. Mereka
sedang mengisi berbagai kekuatan gaib dari aliran sungai kedalam
diri masing-masing, berupa: mendjadikan diri sehagai tokoh jang
disenangi setiap orang, menjembuhkan segala penjakit dan
mengawetkan tubuh mendjelang usia semakin landjut. Makin sering
penjeberangan itu dilakukan dan makin pintar mulut menemukan
kata-kata paling "saru", lebih sarat kemungkinan hadjat akan
terkabul. Kepertjajaan ini berpangkal ada kisah berikut ini.
; Sjahdan, pada suatu hari, Sultan Agung Anjokrokusumo - radja
Mataram III -- melakukan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
NATAL DALAM GAMBAR
1991-12-28Berbagai gambar karikatur natal untuk peristiwa di eropa, myanmar, kremlin, palestina, dilli, yugoslavia, dan penyakit…
MENGAPA WANITA SIMPANAN
1990-04-21Emansipasi wanita mencatat banyak kemajuan ada sisi lain yang getir yaitu, kebebasan seks dan istri…
KETIKA TELEPON TIDAK BERDERING
1990-04-21Hubungan seks bebas para peragawati menurut okky asokawati berdasarkan cinta dan tanpa tuntutan. tempo mengadakan…