Kredit Macet Bukan Main-main
Edisi: 23/23 / Tanggal : 1993-08-07 / Halaman : 25 / Rubrik : EB / Penulis : FJ
ALUNAN simfoni karya Beethoven terdengar pelan ketika Menteri Keuangan Mar'ie Muhammad menyilakan tim wartawan TEMPO masuk ke ruang kerjanya. Tidak banyak yang tahu, barangkali, menteri yang suka jogging ini termasuk penggemar musik klasik, juga dari Bach dan Schubert. Di tengah suasana yang tenang itu, di ruangan kerja bekas Menteri Keuangan J.B. Sumarlin yang tidak banyak berubah, wawancara khusus Mar'ie dengan TEMPO berlangsung selama hampir dua jam, pekan silam. Petikannya:
Anda termasuk yang tidak suka gebrakan. Apa karena suasananya sudah lain?
Ada beberapa masalah besar ketika saya mulai menjabat Menteri Keuangan. Pertama, tingginya tingkat inflasi. Kedua, ada semacam pendulum yang bergerak ke arah sebaliknya: dari ekonomi yang overheated dua tahun lalu, ke ekonomi yang lesu. Ketiga, adanya distorsi, seperti trauma kasus Bank Summa yang gaungnya cukup kuat secara internasional. Ini terutama bila dikaitkan dengan country risk. Keempat, daya pikat PMA sudah berkurang dengan tampilnya pendatang baru RRC dan Vietnam. Kalau dibiarkan terus begini, bisa kedodoran kita.
Apa suhu inflasi ketika itu sudah gawat?
Gawat sih tidak. Tapi ibarat orang sakit, suhunya mencapai sekitar 39 derajat Celsius. Karena itu, pekerjaan rumah besar yang harus segera saya lakukan adalah bagaimana secepatnya menurunkan inflasi.
Tingkat inflasi tinggi kok disertai pasar yang lesu.
Itulah dilemanya. Tingkat inflasi cukup tinggi, tapi pasar agak slow. Ini yang justru berbahaya. Kalau keadaan seperti ini dibiarkan terus, bisa terjadi stagflasi.
Apa akibatnya bila terjadi stagflasi?
Kalau ekonomi menjadi lesu atau stagnan, sementara tingkat inflasinya tinggi, harga-harga jadi membubung, ekonomi pun mengendur, yang biasanya bermuara ke suatu keadaan resesi. Tapi kita juga perlu berhati-hati kalau melihat situasi yang terjadi di Jerman sekarang. Di sana, inflasinya cuma empat persen tahun lalu, tapi toh terjadi suasana resesi tanpa harus melewati stagflasi.
Jadi, perlu dilakukan pemantauan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…