Manis Internasional
Edisi: 13/02 / Tanggal : 1972-06-03 / Halaman : 41 / Rubrik : EB / Penulis :
DJADI pedagang gula memang pahit. Achir April jang lalu, ketika
harga gula di Djakarta merosot mendjadi dibawah Rp. 90,- sekilo,
para pedagang gula beramai-ramai melempar persediaan gulanja
kepasaran. Dengan sendirinja tindakan ini lebih memerosotkan
lagi harga gula. Mereka sama-sekali tidak menjangka bahwa
sebulan kemudian mereka harus menebus gula lagi dari Pemerintah
dengan harga jang lebih tinggi. Namun karena rentjana Pemerintah
untuk menaikkan harga gula ternjata sudah diketahui setjara
meluas, maka beberapa hari mendjelang berlakunja harga baru,
para pedagang sempat mengeduk sedikit keuntungan dengan
menaikkan harga mendjadi Rp 110, sekilo (TEMPO, 27 Mei 1972)
; Serba samar. Tidak ada alasan ekonomis jang djelas dibelakang
keputusan pemerintah untuk menaikkan harga gula ini. Hanja
disebutkan serba samar-samar, bahwa harga gula dinaikkan, karena
di pasaran internasional harga gula sudah meningkat dari US$ 90
mendjadi US$ 230 per ton,fob. Ini artinja harga gula di pasaran
internasional sudah naik mendjadi Rp 95 sekilo fob, atau sama
dengan harga gula di Djakarta sebelum di naikkan. Kalau demikian
halnja, maka jang terdjadi…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…