Lada ? Toto ?
Edisi: 14/02 / Tanggal : 1972-06-10 / Halaman : 16 / Rubrik : DH / Penulis :
JOGJA, adalah daerah jang peka dj di. Bertahun-tahun dilemaskan
oleh tradisi kraton dan hawa-hawa agraris lingkungannja. Jogja
bukan sadja peka tapi terbukti kurang dewasa terhadap segala
bentuk pertaruhan, berbanding terbalik dengan Djakarta dimana
kata orang njawapun diperaruhkan. Hatta, sesudah melalui periode
jang menghebohkan, Loda (lotto daerah) jang menggontjangkan
sendi-sendi Jogja itu dikuburkan untuk selama-lamanja tanpa
upatjara. Kemudian menjusul karantina djudi THR (Taman Hiburan
Rakjat) jang sedjak 17 Mei berselang telah ditutup rapat-rapat.
Sebab-musabab ditutup hanja bapak-bapak petinggi jang bisa
mendjawabnja. Tapi diduga, bahwa itu adalah untuk memberi
peluang bagi toto Koni jang memperoleh izin operasi mulai 15 Mei
berselang.
; Pakualam sendiri sebagai Kepala Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ)
telah menandatangani izin tersebut, sementara dapat diduga bahwa
walikota Jogja Soedjono Anton jang baru sadja membersihkan
tangannja dari debu-debu djudi akan tersenjum lebar.
; Betapa tidak. Pakualam dengan alasan-alasannja sendiri telah
mengikuti djedjak Soedjono Anton. Konon Pakualam melakukan hal
itu semata-mata karena DIJ memerlukan ongkos untuk mengirim
kontingen olahraga ke PON VIII tahun depan. Berapa besar ongkos
jang diperlukan kurang djelas, tapi gelagatnja menundjukkan
tanpa toto…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
HORMAT BENDERA, DUA KALI SEHARI
1985-02-02Semua siswa diwajibkan memberi hormat bendera merah putih sebelum dan sesudah pelajaran. selain memasang wayang…
ANCAMAN-ANCAMAN DARI PUNCAK
1985-01-26Tanah di kawasan puncak menjadi labil dan kualitas serta kuantitas air menjadi merosot. presiden meminta…
ANTRE BEBAS BH DI JAWA TENGAH
1984-04-21Beberapa kabupaten dan kotamadya di jawa tengah, di nyatakan bebas buta huruf.