Mencari Nakhoda Tunggal

Edisi: 14/02 / Tanggal : 1972-06-10 / Halaman : 48 / Rubrik : EB / Penulis :

TIDAK kurang dari 126 orang pengusaha karet crum rubber anggota
Persatuan Pengusaha Karet Spesifikasi Technis Indonesia (PPKSTI)
telah bertemu dan berbintjang dalam kongres I digedung DPR- DCI
Djakarta 24 Mei lampau jang setjara marathon dilandjutkan dengan
seminar II SIR, dua hari. Agaknja, keluh-kesah telah mendjadi
nada tunggal diantara para peserta terutama jang menjangkut
soal-soal bahan baku, padjak, bunga bank tarif angkutan sampai
kemasalah mesin dan saingan karet sintetis dan karet alam dari
berbagai negara. Memang diantara 69 pabrik CR anggota PPKSTI
jang ada, tidak semuanja dilekati getah kesulitan itu. Tapi
sekurang-kurangnja itulah penjakit mereka jang paling unggul,
apakah milik swasta atau PNP, di Lampung maupun di Kalimantan
Barat. Kata Sjamsir Manan, ketua PPKSTI: Di Lampung ada 3
perusahaan CR swasta dan 1 PNP X jang djika berdjalan lantjar
dalam kapasitas penuh menghasilkan 27.000 SIR
setahun."Kenjataannja milik swasta hanja berproduksi 50%, sebab
untuk kapasitas penuh diperlukan 54.000 ton slabs setahun
sementara persediaan hanja 18.000 ton".

; Perkaranja bukan karena Lampung kekurangan kebun pertja. "Tetapi
karena petani ogah-ogahan menjadap sebab harganja rendah" kata
Sjamsir pula. Dan lebih parah lagi: pemilik-pemilik kebun di
Lampung menebangi pohon karet mereka, tua maupun muda, lalu
mendjualnja sebagai kaju bakar. Bagi perkebunan-perkebunan
negara didaerah itu slabs bukan soal, sebab mereka memiliki
perkebunan sendiri. Masalahnja…

Keywords: -

---

Foto Terkait