Musuh Cukai
Edisi: 19/02 / Tanggal : 1972-07-15 / Halaman : 17 / Rubrik : DH / Penulis :
SEDJAK TAHUN 1954 permintaan Pemda Kudus itu sudah
diperdjuangkan, tapi hingga kini tetap ditolak oleh Pemerintah
Pusat. Djuga Saubari SH, bekas bupati Kudus jang baru sadja
melepaskan djabatannja, belum berhasil memintakan satu bagian
tertentu dari hasil tjukai Kab. Kudus, untuk biaja pembangunan
daerahnja. Bajangkan sadja, bagaimana bagi Kudus, jang hanja
punja penghasilan sekitar Rp 50 djuta setahun, djumlah Rp 600
djuta bukai tembakau jang setiap bulan lari kekas Departemen
Keuangan, Djakarta, tidak meneteskan air liur para pedjabat
setempat. "Dulu Pemda pernah menuntut bagian 4%, ditambah dengan
biaja rehabilitasi daerah," kata Saubari, sehari sebelum
berangkat ke Bengkulu. Menurut dia, ini ada hubungannja dengan
masalah jang hingga kini belum terpebahkan: perimbangan keuangan
Pusat dan Daerah. Setelah langkah ini gagal artinja sudah
diadjukan lewat DPR tapi ditolak oleh Pemerintah, Saubari
mengambil langkah lain. Dia minta supaja Departemen PUTL
membangun waduk di Rahtawu, lereng gunung Muria, untuk mengatasi
problim irigasi di Kudus jang begitu kerontang. Meski sudah
meninggalkan Kudus. Saubari berjukur bahwa "kini sudah nampak
titik-titik terang".
; Teritorial. Mungkin djumlah jang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
HORMAT BENDERA, DUA KALI SEHARI
1985-02-02Semua siswa diwajibkan memberi hormat bendera merah putih sebelum dan sesudah pelajaran. selain memasang wayang…
ANCAMAN-ANCAMAN DARI PUNCAK
1985-01-26Tanah di kawasan puncak menjadi labil dan kualitas serta kuantitas air menjadi merosot. presiden meminta…
ANTRE BEBAS BH DI JAWA TENGAH
1984-04-21Beberapa kabupaten dan kotamadya di jawa tengah, di nyatakan bebas buta huruf.