Meraup Yen Lewat Artis Atau Hostes
Edisi: 23/23 / Tanggal : 1993-08-07 / Halaman : 89 / Rubrik : KRI / Penulis : ARR
TENAGA kerja wanita (TKW) Indonesia mulai beralih ke Jepang. Lima tahun mendatang, konon, Daiichi Entertainment bakal merekrut 5.000 sampai 10.000 orang. "Bisnis dengan Indonesia baru dimulai," kata Hirofumi Inoue, pemimpin RICT Group yang membawahkan Daiichi.
Sialnya, belum jauh melangkah, Inoue sudah ditohok tujuh "artis" yang baru pulang ke Indonesia. Katanya, mereka merasa ditipu. Misi kebudayaan yang dalam surat kontrak disebut "entertainment" itu dianggap cuma kedok. Setelah tiba di Jepang, mereka dijadikan hostes. Dan muncullah cerita seram: dipeluk, diraba, dan diajak kencan. Buntutnya, PT Kharisma Arya Rinjani (KAR), yang mengirim tujuh "artis" itu dari Jakarta, digugat Rp 7 miliar (TEMPO, 31 Juli 1993).
Padahal, menurut Inoue, pihaknya justru melindungi artis. "Siapa bilang mereka dipaksa melayani seperti pelacur?" ujarnya. Jika hal itu betul, perusahaannya bisa rugi 10 juta yen, digulung pemerintah.
Ucapan Inoue itu dikuatkan oleh Siti Komariah, Marlinawaty, Made Yani Astariani, dan Rini Mulia Sari.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…