Yang Pantang-pantang
Edisi: 25/02 / Tanggal : 1972-08-26 / Halaman : 44 / Rubrik : PDK / Penulis :
MINGGU pagi 13 Agustus 1972. Kantin AKABRI Udarat di Magelang
dipenuhi taruna-taruna tingkat satu jang duduk kaku. Tak ada
jang bersilang kaki, hampir tak ada jang menjandarkan punggung.
"Selama setahun mereka dilatih tidak duduk menjandar", berkata
Bambang Soegito Sersan Major Dua Taruna (Sermadatar) Kompi IV
Dewasa Darat, jang hari itu piket.
; Taruna-taruna berpangkat balok besar bengkok kuning itu,
takut-takut bagai orang berada dalam pengampunan. Sampai
kebutir-butir masalah mereka diatur. "kalau makan siku mereka
harus tetap menekan medja. Mengupas pisang harus dengan empat
babikan", landjut senior Bambang jang selama dua bulan itu
mendapat djabatan mengawasi taruna tingkat satu selesai djam
kerdja (istilah untuk djam beladjar). Menurut Bambang, uang
simpanan mereka djuga harus diatur, djangan sampai terlalu
banjak, sementara selama pendidikan mereka tak dibenarkan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Wajib Pajak atau Beasiswa?
1994-05-14Mulai tahun ajaran ini, semua perguruan tinggi swasta wajib menyisihkan keuntungannya untuk beasiswa. agar uang…
Serba-Plus untuk Anak Super
1994-04-16Tahun ini, sma plus akan dibuka di beberapa provinsi. semua mengacu pada model sma taruna…
Tak Mesti Prestasi Tinggi
1994-04-16Anak cerdas tk menjamin hidupnya kelak sukses. banyak yang mengkritik, mereka tak diberikan perlakuan khusus.…