Kesuraman Paduan Suara
Edisi: 26/02 / Tanggal : 1972-09-02 / Halaman : 26 / Rubrik : MS / Penulis :
SIMANUNGKALIT konduktor paduan suara pemeriintah Departemen P
dan K sudah pergi ke New York. Di sana ia melihat festival
paduan suara sedunia. Sepulangnya ke Jakarta, ia menulis di
buku-hariannya: "Negara yang maju, maka musiknyapun maju". Tidak
jelas, apakah, di batik kalimat itu bersembunyi pengertian:
negara yang belum maju, musiknya tak perlu maju dulu. Ini kita
cukil berhubung dengan keadaan paduan suara di Nusantara ini
seakan hampir sirna. Simanungkalit hanya berkata: "Paduan suara
kita jarang muncul karena tak ada biaya". Tetapi sungguh terasa
sekali, di bulan Proklamasi seperti sekarang ini, dibutuhkan
adanya keramaian dari pihak perkumpulan paduan suara. Karena
mereka selalu dapat memberikan suasana serius, pada
upacara-upacara yang hidmat.
; Rasanya kalau sudah dapat dibuktikan keampuhan sebuah grup,
biaya yang, dimaksud oleh Simanungkalit tidak sukar untuk
diraih. Tentu saja kalau belum membuktikan apa-apa, siapa mau
membiayai. Tiga Ajaib-nya Said Kelana seudiri, bare dilimpahi
simpati berupa duit setelah sanggup memberi bukti-bukti nyata.
Sekedar mengambil contoh lain, di jamannya pemerintahan
Soekarno, sebuah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…