Pusar Yang Sayup Sampai Dst

Edisi: 26/02 / Tanggal : 1972-09-02 / Halaman : 28 / Rubrik : ILS / Penulis :

ADA seorang peserta kontes batik lokal yang diadakan oleh Buena
ventura - bertanya kepada panitia begini: pada pakaian pagi, apa
bagian tubuh yang namanya pusar boleh tampak? Panitia jawab:
boleh, asal masih dalam batas kesopanan Timur. Dan batasan yang
relatif ini tampaknya takut dilanggar oleh peserta: dalam kontes
lokal yang diadakan dua minggu sebelum kontes batik Indonesia
internasional itu, cuma seorang peserta yang mempertunjukkan dia
punya pusar. Itupun pusar yang sayup-sayup sampai karena peserta
cuma melepaskan kancing paling bawah blus, sekedar tontonan
gratis.

; Dan batasan apa yang diberikan panitia kontes batik Indonesia -
yang karena diikuti 9 negara dinamakan kontes batik
internasional? Tampaknya tak ada. Untuk pakaian nasional, pada
malam pertama, peserta yang menamakan diri berasal dari negara
bukan Indonesia telah keluar dengan pakaian masing-masing
negeri. Walaupun dalam batik, tapi kimono ternyata tidak masuk
hitungan juri "karena kami menilai yang nasional itu kain
kebaya", kata seorang dari 11 penilai itu. Demikian juga untuk
pakaian pagi dihari kedua, seorang peragawati berkulit putih
(dari Amerika?) bahkan keluar dengan sedikit batik plus bahan
lain yang lebih banyak. "Inilah kesalahan beberapa orang
perancang", kata Ny. Kawilarang yang kemudian berhasil keluar
sebagai perancang terbaik. "Misalnya, sutera hijau pada pakaian
Rima Melati (yang dirancangnya) berperan sebagai bahan pembantu
saja. Toh yang dikonteskan batik".

; Selain itu, tidak juga ada batasan apakah seorang peserta
(peragawati, peragawan atau perancang) harus seorang profesional
atau…

Keywords: -

---

Foto Terkait