Pki Diatas & Dibawah Tanah ; Pki Diatas & Di Bawah Tanah ; 30 September, 7 Tahun Kemudian

Edisi: 30/02 / Tanggal : 1972-09-30 / Halaman : 05 / Rubrik : NAS / Penulis :


7 TAHUN setelah peristiwa G30S/PKI, kekuatiran bahaya laten dari
sisa-sisa pengikut golongan terlarang itu - seperti yang banyak
diperingatkan oleh berbagai penguasa militer baik di pusat
maupun di daerah agaknya bukan tanpa didukung oleh fakta-fakta.
Di luar negeri dengan menggunakan Moskow dan Peking sebagai
pangkalan, mereka masih tetap giat menjalankan gerilya politik
sampai hari ini. Di Negeri Belanda, dengan mendapat dukungan
partai Komunis serta unsur-unsur kiri di sana, mereka seakan
bertanding gencar dengan orang-orang dari kelompok-kelompok yang
menamakan dirinya Republik Papua Merdeka pimpinan Kasieppo
maupun Republik Maluku Selatan pimpinan Manusama, melakukan
kampanye anti Indonesia. Di dalam negeri penangkapan-penangkapan
baru terhadap orang-orang yang dicurigai ada hubungan dengan
G30S/PKI di luar maupun dalam kalangan pemerintah sipil dan ABRI
masih terus berlangsung. Sementara itu kegiatan-kegiatan nyata
dari para sisa dan simpatisan partai terlarang itu tak jaang
menampakkan diri dalam bentuk yang kadang-kadang mencengangkan.
Dalam hubungan ini tidak heran jika minggu lalu di Pontianak,
mayor jenderal Ali Murtopo, berbicara tentang perlunya lembaga
Kopkamtib dipertahankan terus.

; Tanjungpura kecolongan.

; Dan agaknya bukan kebetulan bahwa Aspri Presiden bidang politik
dan keamanan itu harus mengatakan hal itu di Pontianak, ibukota
Kalimantan Barat. 189 orang korban yang telah gugur dalam rangka
menumpas gerombolan komunis PGRS/Paraku di propinsi perbatasan
itu, rupanya tidak cukup untuk membangkitkan kewaspadaan
penguasa militer Kodam Tanjungpura akan adanya gerakan komunis
bawah tanah di daerah yang 75O penduduknya keturunan Cina itu.
Ini terbukti dengan peristiwa penyebaran pamflet-pamflet gelap
anti pemerintah bulan Mei yang lalu di sana. Seakan untuk
merayakan hari ulang-tahun PKI, masyarakat kota Pontianak yang
bangun pagi Kamis tanggal 25 Mei itu telah dikejutkan oleh
adanya pamilet-pamflet yang bertebaran di jalan-jalan, di
tembok-tembok umum, tiang-tiang listerik, pohon-pohon bahkan
juga di pagar dan dinding kantor-kantor resmi maupun tempat
kediaman para pejabat. Di Pal V Pontianak, bahkan selembar
bendera merah dengan lambang palu-arit sempat dikibarkan di
sebuah mesjid.

; Ternyata kejadian serupa juga dialami oleh kota-kota kecil di
luar Pontianak seperti Mempawah, Pemangkat, Tebas Sambas dan
terutama di Singkawang. Di kota yang terakhir ini, bendera PKI
sempat terlihat dinaikkan di halaman kantor imigrasi dan di
tiang bendera lapangan tempat latihan militer di sana. Matinya
listerik di kota Pontianak dan turunnya hujan di daerah
Singkawang malam itu memang rupanya telah memulaskan orang,
penguasa atau bukan, sehingga para penyebar pamflet itu dapat
menjalankan aksinya dengan aman. Tentu saja kecolongan ini telah
dirasakan sebagai tamparan bagi fihak penguasa militer
Tanjungpura dan secara buru-buru mengerahkan petugas-petugasnya
untuk menyapu bersih semua pamflet dan corat-coret gelap itu dan
dilanjutkan dengan pengusutan dan pengejaran terhadap para
pelakunya. Tapi usaha Laksus Kopkamtibda Tanjungpura untuk
menyimpan kejadian itu menjadi rahasia sendiri, tak berhasil.
Tak urung harian Seksama di Pontianak 2 hari kemudian terbit
dengan cerita lengkap mengenai kejadian tersebut, yang kemudian
dihidangkan pula di Jakarta oleh mingguan Khas beberapa minggu
kemudian. Tapi sementara mingguan Khas - yang konon membawa
suara setengah resmi itu tak mengalami kesulitan apa-apa, harian
Seksanla ternyata harus membayar "keberaniannya" itu dengan
harga mati yang amat tinggi: izin terbitnya dicabut oleh Laksus
Kopkamtibda Tanjungpura! Organisasi tanpa bentuk.

; Meskipun bahaya yang dihadapi sama tapi lain Kodam lain kondisi
dan laksusnya sehingga lain pula peri lakunya. Jawa Tengah yang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?